Respons Jokowi Soal RI Naik Jadi Kelas Menengah Atas: Kita di Jalan yang Benar

4 Juli 2020 12:12 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo pada pembukaan konferensi virtual Forum Rektor Indonesia di Istana Bogor. Foto: Dok. Youtube Sekretariat Presiden RI
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo pada pembukaan konferensi virtual Forum Rektor Indonesia di Istana Bogor. Foto: Dok. Youtube Sekretariat Presiden RI
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi angkat suara mengenai peringkat Bank Dunia soal kelas menengah. Bank Dunia menaikkan kelas Indonesia jadi negara berpendapatan menengah ke atas (upper middle income country), dari sebelumnya berpendapatan menengah ke bawah atau lower middle income country.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menilai apa yang telah dilakukan oleh pemerintah sudah berada di jalan yang tepat.
"Capaian patut kita syukuri. Kita sudah jalan ke arah yang benar. Kita harus terus mau menuju ke negara berpenghasilan tinggi dengan mengedepankan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ungkap Jokowi di Acara Forum Rektor, Sabtu (4/7).
Meski bersyukur, Jokowi tak ingin Indonesia terperangkap jadi negara kelas menengah atau middle income trap. Menurutnya, banyak negara selama puluhan tahun terperangkap di posisi penghasilan kelas menengah. Indonesia menurutnya harus jadi negara berpenghasilan tinggi atau negara maju, yakni memiliki Gross National Income (GNI) per kapita di atas USD 12.375 per tahun.
"Menjadi negara berpenghasilan tinggi bukan mudah, banyak negara yang sudah puluhan tahun dan bahkan abad hanya berhenti di menengah. Yang tidak kita ingikan pertanyaannya, apakah kita punya peluang keluar dari middle income trap? Saya jawab tegas kita punya potensi besar," ungkap Jokowi.
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan mimpi menjadi negara berpenghasilan tinggi, Indonesia harus didasari oleh sumberdaya manusia yang produktif dan kompetitif. Hal itu penting untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.