Respons Sri Mulyani soal The Fed Pangkas Suku Bunga

31 Oktober 2019 14:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Festival Transformasi 2019 di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (29/10). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Festival Transformasi 2019 di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (29/10). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) baru saja menurunkan suku bunga acuan. The Fed menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1,50 - 1,75 persen pada Kamis (30/10). Pemangkasan tersebut menjadi yang ketiga kalinya dilakukan The Fed sepanjang tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penurunan suku bunga The Fed dapat memberi ruang untuk menggenjot perekonomian domestik semakin meningkat.
"Jadi penurunan ini memberikan space kepada semuanya, termasuk Indonesia untuk bisa menggunakan momentum ini dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi," katanya saat ditemui di Pacific Place, Jakarta, Kamis (31/10).
New York Federal Reserve Bank Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Penurunan suku bunga The Fed itu, lanjutnya, akan diikuti oleh bank sentral negara-negara di seluruh dunia, sehingga memberikan stimulus yang baik bagi investasi. Sri Mulyani menambahkan, suku bunga yang rendah itu membuat biaya investasi yang dikeluarkan pelaku usaha akan semakin kecil.
"Dari sisi investasi itu bisa jauh lebih positif karena dengan penurunan suku bunga berarti cost of money-nya jadi lebih rendah," katanya.
ADVERTISEMENT
Dia berharap dampak dari penurunan suku bunga acuan The Fed sudah bisa dirasakan pada akhir 2019 nanti yang berlanjut hingga 2020. Terlebih jika China dan Amerika Serikat bisa segera menemukan kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang.
"Kita berharap momentum ini akan muncul di akhir 2019 dan terus dijaga di tahun 2020. Dari sisi kebijakan pemerintah China dan AS sepertinya mereka bisa sepakat, tentunya ini akan menguatkan momentum positif (pada perekonomian)," katanya.