RI Buka Perundingan Perdagangan dengan Uni Emirat Arab, Ditarget Rampung 2022

2 September 2021 16:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas membawa bendera Indonesia dan Uni Emirat Arab saat kunjungan kenegaraan Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan di Istana Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Petugas membawa bendera Indonesia dan Uni Emirat Arab saat kunjungan kenegaraan Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan di Istana Bogor, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia resmi membuka kerja sama perundingan perdagangan dengan Uni Emirat Arab (UEA) pada Kamis (2/9). Pembukaan perundingan kerja sama kedua negara ini dibuka oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Perdagangan Luar Negeri UEA, Thani bin Ahmed Al Zeyoudi.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Lutfi mengatakan perundingan perdagangan ini akan berjalan lebih cepat dibanding kerja sama dengan Australia, dan Korea Selatan. Perundingan kerja sama perdagangan dengan Australia dan Korsel membutuhkan waktu sekitar 11 tahun.
“Perundingan kerja sama ini, kami janji akan selesaikan dalam waktu satu tahun,” katanya pada saat konferensi pers Launching Uni Emirat Arab (Indonesia–United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement/IUAE-CEPA) secara virtual, Kamis (2/9).
Total perdagangan Indonesia–UEA pada periode Januari–Juni 2021 mencapai USD 1,86 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar USD 0,85 miliar.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Foto: Kemendag RI
Komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA di antaranya minyak sawit, perhiasan, tabung dan pipa besi, mobil dan kendaraan bermotor, serta kain tenun sintetis. Sementara, impor Indonesia dari UEA tercatat sebesar USD 1 miliar.
ADVERTISEMENT
Komoditas impor utama Indonesia dari UEA di antaranya produk setengah jadi besi atau baja, hidrokarbon acyclic, aluminium tidak ditempa, logam mulia koloid, dan polimer propilena.
Sementara total perdagangan Indonesia–UEA di tahun 2020 tercatat sebesar USD 2,93 miliar. Total ekspor Indonesia ke UEA pada 2020 sebesar USD 1,24 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari UEA tercatat sebesar USD 1,68 miliar.
Sementara itu, Thani melihat kerja sama ini akan meningkatkan pasar halal kedua belah pihak. Ia melihat ekonomi Islam di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar.
“Banyak sektor yang memiliki potensi seperti fashion, keuangan, dan masih banyak hal lainnya,” tuturnya.