news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

RI Dapat Utang Lagi dari Bank Dunia Rp 3,65 Triliun untuk Tangani Virus Corona

29 Mei 2020 20:34 WIB
comment
14
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Pusat Bank Dunia (World Bank). Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Bank Dunia menyetujui pendanaan atau utang senilai USD 250 juta atau sekitar Rp 3,65 triliun (kurs Rp 14.600), untuk program darurat COVID-19 di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pendanaan tersebut akan mendukung Indonesia mengurangi risiko penyebaran, meningkatkan kemampuan mendeteksi, serta meningkatkan tanggapan terhadap pandemi virus corona.
Program tersebut juga sekaligus akan mendukung penguatan sistem nasional untuk kesiapsiagaan kesehatan masyarakat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah berkomitmen memperkuat kapasitas pencegahan, pengujian, perawatan, serta sistem informasi penanganan COVID-19.
Di saat yang sama, pemerintah juga memastikan kondisi yang aman bagi para tenaga kesehatan.
"Kami juga menyambut baik upaya mitra pembangunan dalam memberikan dukungan pendanaan yang terkoordinasi, serta kerja sama Bank Dunia dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan Islamic Development Bank (IDB) untuk program ini,” kata Sri Mulyani Indrawati dalam keterangannya, Jumat (29/5).
Pendanaan dari Bank Dunia akan difokuskan memperkuat aspek tanggap darurat Indonesia terhadap pandemi COVID-19, termasuk melengkapi fasilitas rujukan COVID-19 di bawah Kementerian Kesehatan dan meningkatkan persediaan alat pelindung diri (APD).
ADVERTISEMENT
Pemerintah juga akan memperkuat jaringan laboratorium dan sistem pengawasan serta mendukung pengembangan, serta penggunaan protokol untuk memastikan layanan yang berkualitas.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan paparan saat konferensi pers terkait dampak virus corona di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dengan menggunakan pembelajaran penanggulangan dampak virus corona, program tersebut akan mendukung kesiapan Indonesia dalam penyebaran penyakit menular di masa depan, melalui pelaporan yang lebih baik dan sistem pengawasan yang lebih kuat.
Program itu akan mencakup seluruh wilayah di Indonesia, termasuk penerima manfaat utama seperti pasien yang mengunjungi rumah sakit dan fasilitas kesehatan, khususnya penduduk rentan dan berisiko tinggi seperti orang tua dan mereka yang memiliki kondisi kronis serta para tenaga kesehatan.
Program ini merupakan kerja sama pendanaan yang terkoordinasi bersama beberapa mitra, termasuk USD 250 juta pendanaan bersama dari AIIB dan pembiayaan paralel sebesar USD 200 juta dari IDB.
ADVERTISEMENT
"Merupakan sebuah kehormatan bagi kami untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam menghadapi COVID-19 dan mengurangi dampak pandemik ini pada sektor kesehatan, ekonomi dan sosial. Hal ini sangat penting bagi upaya yang berkelanjutan dalam mengurangi kemiskinan dan melindungi modal manusia Indonesia," kata Satu Kahkonen, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste.