RI Masih Kalah Dibandingkan Malaysia Dalam Pengelolaan Dana Pensiun

22 Oktober 2020 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan verifikasi data pensiunan Foto: ANTARA FOTO/David Muharmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan verifikasi data pensiunan Foto: ANTARA FOTO/David Muharmansyah
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat kontribusi dana pensiun di Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau jumlah nilai tambah yang dihasilkan seluruh unit usaha masih kecil.
ADVERTISEMENT
Dirjen Kekayaan Negara Kemenkeu, Isa Rachmatarwata mencatat kontribusi dana pensiun terhadap PDB Indonesia hanya 6,03 persen. Angka tersebut jauh di bawah negara-negara lain seperti Canada 154,7 persen, Australia 130,2 persen, Chile 72 persen, dan Malaysia 60 persen.
"Kontribusi dana pensiun di Indonesia sangat rendah terhadap GDP, itu terhitung 6,03 persen, jika kita bandingkan dengan negara tetangga Malaysia, kita masih sangat, sangat di bawah," ujarnya melalui Webinar Design Optimum Ecosystem of Pension Day 2, Kamis (22/10)
Dirjen Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata Foto: Diah Harni/kumparan
Isa menuturkan, dana pensiun sebenarnya berperan sangat penting dalam membangun sebuah negara. Untuk itu, saat ini pemerintah telah berupaya untuk memperbaiki sistem pengelolaan dana pensiun. Jika tidak, pada tahun 2045, kontribusi dana pensiun terhadap GDP hanya berada di 13 persen.
ADVERTISEMENT
"Kami melakukan beberapa simulasi dan berdasarkan (analisa). Pada tahun 2020 setidaknya kita membutuhkan 2,55 persen. Jika ekuivalen kan menjadi sekitar 7,17 persen," lanjutnya.
Sementara pada tahun 2045 setidaknya dana pensiun mencapai 60 persen terhadap GDP bagi negara berkembang, seperti Indonesia. Ia juga menuturkan pemerintah terus memperbaiki sistem pengelolaan dana pensiun dalam jangka panjang.