RI Tuan Rumah MotoGP hingga G20 Tahun Ini, Jokowi Minta Pariwisata Disiapkan

13 Januari 2022 20:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo mengendarai sepeda motor custom Kawasaki W175 bergaya chopper bobber di Jalan Bypass BIL-Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (13/1/2022). Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo mengendarai sepeda motor custom Kawasaki W175 bergaya chopper bobber di Jalan Bypass BIL-Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (13/1/2022). Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
ADVERTISEMENT
Indonesia berkesempatan menyiapkan sirkuit untuk penyelenggaraan MotoGP 2021. Ajang olahraga balap motor kelas dunia bakal digelar pada 18-20 Maret 2022 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).
ADVERTISEMENT
Kegiatan internasional lainnya yang juga dihelat di Tanah Air, yakni konferensi ekonomi G20. Banyaknya kegiatan internasional yang digelar ini, menurut Presiden Jokowi, mesti dimanfaatkan sebagai momentum pemulihan sektor pariwisata.
Pariwisata menjadi sektor yang terpuruk paling dalam sepanjang hampir dua tahun merebaknya pandemi. Atas dasar itu, kata Jokowi, pembentukan holding BUMN pariwisata juga diniatkan buat mendongkrak kembali sektor yang satu ini.
"2022 kita akan jadi tuan rumah acara berskala internasional, Maret ada MotoGP, November ada G20, dan event besar lainnya yang mengarahkan dunia pada Indonesia. Oleh karena itu momen emas ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menyiapkan 10 destinasi pariwisata super prioritas," ujar Jokowi saat meresmikan InJourney Holding Pariwisata dan Pendukung, Kamis (13/1).
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengendarai sepeda motor custom Kawasaki W175 bergaya chopper bobber di Jalan Bypass BIL-Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (13/1/2022). Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Keberadaan induk perusahaan pelat merah sektor pariwisata ini diharapkan mampu membuat kinerja BUMN pariwisata lebih baik lagi. Terutama untuk mengatasi semula persoalan yang selalu terjadi di sektor ini.
Dengan keberadaan holding, Jokowi berharap sektor penerbangan, bandara, perhotelan, pariwisata, sampai pada ekonomi kreatif bisa terintegrasi. Seiring dengan terjadinya juga perbaikan dari sisi manajemen dan tata kelola.
"Saya ingin holdingisasi ini membuat holding BUMN pariwisata menjadi gesit dan lincah, dan profesional. Membuat tata kelola lebih efisien, simpel dan sederhana," tuturnya.
"Jangan sampai muncul keribetan baru atau memindahkan persoalan lama ke bentuk persoalan baru," sambung Presiden Jokowi.