Ribuan Kendaraan Listrik untuk KTT G20 Ditarik dari Bali

29 November 2022 16:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seremoni serah terima mobil listrik Toyota bZ4X dan Lexus UX300e sebagai kendaraan resmi G20 Indonesia 2022.  Foto: dok. Toyota
zoom-in-whitePerbesar
Seremoni serah terima mobil listrik Toyota bZ4X dan Lexus UX300e sebagai kendaraan resmi G20 Indonesia 2022. Foto: dok. Toyota
ADVERTISEMENT
Ribuan kendaraan listrik yang digunakan selama perhelatan Presidensi KTT G20 telah ditarik dari Bali. Kendaraan listrik itu sebelumya dipinjam perusahaan milik pemerintah dan swasta untuk mendukung transportasi bagi delegasi dan undangan KTT G20.
ADVERTISEMENT
"(Kendaraan listrik yang digunakan selama KTT G20) Ini sudah kembali ke pemilik-pemiliknya," kata Kepala Dishub Bali, IGW Samsi Gunarta, saat dihubungi, Selasa (29/11).
Adapun perusahaan yang meminjamkan kendaraan motor roda empat dan roda dua berbasis listrik adalah Wuling, Hyundai dan Toyota. Jumlah kendaraan sekitar 1.300 unit.
"Total yang dipinjamkan untuk Bali dari 3 dealer itu kurang lebih hampir 1.000 unit dengan beberapa kendaraan lain yang ke panitia langsung sekitar 300 unit," kata Samsi.
Perusahaan yang meminjamkan bus listrik adalah PT Industri Kereta Api (INKA) sebanyak 24 unit, PT Indika Energy sebanyak 6 unit, dan PT Tentrem Sejahtera sebanyak 1 unit.
"Ini juga sudah kembali ke pemilik-pemiliknya," ujar Samsi.
Samsi mengatakan, pemerintah sempat berencana mengoperasikan sebagian kendaraan listrik usai KTT berakhir. Pemerintah belum menentukan skema operasional. Pemerintah Provinsi Bali juga sedang berupa agar tahun 2026 ada sekitar 50 bus listrik beroperasi di Pulau Bali.
ADVERTISEMENT
"Bali belum ada kejelasan untuk memperoleh kendaraan listrik masih ada skema-skema yang akan diterapkan," ungkap Samsi.
Presidensi KTT G20 berlangsung pada 15-16 November 2022 lalu. Forum ini menghasilkan G20 Bali Leaders Declaration. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, tindak lanjut dari hasil KTT G20 menyangkut tiga area yang merupakan tema besar G20 sekaligus prioritas Indonesia.
Pertama, dari sektor transisi energi yang menjadi komitmen terbesar. Kedua, kesepakatan KTT G20 menghimpun skema pendanaan transisi energi dalam kerangka Just Energy Transition Partnership (JETP) sebesar USD 20 miliar. Selain itu, ada juga platform energy transition mechanism (ETM) dengan komitmen USD 500 juta dengan leverage hingga USD 4 miliar.
"Ini semuanya nanti akan dilakukan bulan-bulan mendatang sehingga kita bisa mendapatkan manfaat dari kerja sama maupun dari sisi pendanaan," kata Senin Senin (28/11).
ADVERTISEMENT