Ridwan Kamil Bicara soal Manfaat dan Sisi Gelap Digitalisasi

23 April 2021 16:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan digitalisasi sudah tidak bisa dihindari lagi. Mau tidak mau, masyarakat harus mulai akrab dengan yang namanya digital.
ADVERTISEMENT
“Bahwa digital ini adalah sebuah hal yang wajib, bukan lagi pilihan,” kata Ridwan Kamil saat webinar yang digelar Institut Pembangunan Jabar, Jumat (23/4).
Ridwan Kamil berpendapat kalau Indonesia mau menjadi negara maju maka sumber daya manusia (SDM) khususnya generasi milenial harus kompetitif dan produktif di sektor digital. Semua pihak juga harus mau melahirkan reformasi digital mulai dari bidang pendidikan, ekonomi, sosial, hingga budaya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat akan menjalani tes kesehatan di puskesmas Garuda di kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/8). Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
Meski begitu, Ridwan Kamil mengingatkan benteng pertahanan harus diperkuat. Sebab, dalam dunia digital masih sering terjadi kabar bohong atau hoaks.
“Sebagai gubernur saya mendapati ada sisi gelap dari dunia digital yaitu berita bohong, berita hoaks yang mudah sekali mempengaruhi orang-orang yang literasinya rendah,” ujar Ridwan Kamil.
“Sehingga zaman Pilpres hoaks banyak sekali, waktu COVID juga banyak, waktu vaksinasi juga banyak hoaks. Ini mengindikasikan kita perlu memperkuat benteng digital,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ridwan Kamil mengatakan para pejabat saat ini juga khawatir diviralkan melalui dunia digital kalau berbuat sesuatu. Dalam kesempatan ini, ia juga mengungkapkan para pengguna layanan digital harus tetap waspada kejahatan yang bisa saja terjadi.
“Jadi bapak ibu jangan semuanya terbuai oleh sisi positif digital, tapi ada sisi gelap digital, kejahatan digital, penipuan digital, investasi, kekerasan dan sebagainya yang sumber awalnya juga digital,” tutur Ridwan Kamil.