Ridwan Kamil Minta Saran Warganet Soal Pradesain Istana Negara di Ibu Kota Baru

4 April 2021 6:48 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Visualisasi desain Istana Negara di ibu kota baru. Foto: Bappenas/@suharsomonoarfa
zoom-in-whitePerbesar
Visualisasi desain Istana Negara di ibu kota baru. Foto: Bappenas/@suharsomonoarfa
ADVERTISEMENT
Nyoman Nuarta dinyatakan sebagai perancang desain Istana Negara di ibu kota baru, Kalimantan Timur. Hasil pradesain karya Pematung Garuda Wisnu Kencana (GWK) itu pun menuai pujian dari Presiden Jokowi. Di saat bersamaan, Ikatan Arsitek Indonesia justru mempertanyakan proses sayembara untuk desain istana negara.
ADVERTISEMENT
Di tengah ramai-ramai tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mengajak para warganet atau netizen untuk memberikan masukan terkait pradesain istana. Pria yang akrab disapa RK tersebut juga merupakan seorang arsitek dan juri untuk sayembara desain ibu kota baru.
"Ini pradesain Istana Negara Indonesia di Ibu Kota Negara baru di Kalimantan yang ramai dibicarakan? Presiden @jokowi meminta masukan. Apa pendapatmu?" tulis Ridwan Kamil dalam akun Instagramnya, seperti dikutip kumparan, Minggu (4/4).
Tercatat ada 9.000-an komentar di postingan Ridwan Kamil itu. Salah seorang warganet, @richi_ilham, memuji keindahan pradesain karya Nyoman Nuarta. Di saat bersamaan, ia juga kurang setuju dengan karya tersebut karena dinilai berlebihan.
"Keren sih. Tapi kalau buat istana kayaknya berlebihan. Mending istana dibuat seperti istana yang di jakarta aja. Kalau gituan lebih baik dijadikan semacam icon atau monumen," tulisnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, akun @suctianjianz menilai, pradesain istana negara kurang memiliki nuansa alami pepohonan seperti gagasan green city di ibu kota baru.
"Pendapat saya pohonnya kurang. Kalimantan adalah hutan oksigen bagi seluruh makhluk hidup di sana. Kalau nanam pohon jangan tanggung-tanggung Itu dilihat trotoarnya masih bisa ditambah pohonnya. Hijau-hijau sekalian," ungkap akun @suctianjianz.

Ikatan Arsitek Pertanyakan Penunjukan Nyoman Nuarta

Ikatan Arsitek Indonesia mempertanyakan proses sayembara Istana di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara. Pemenang sayembara yang digelar Kementerian PUPR adalah Nyoman Nuarta.
Nyoman Nuarta mengaku diberikan waktu 12 hari oleh Kementerian PUPR untuk mempersiapkan visualisasi konsep, gagasan dan sketsa gedung IKN. Gedung tersebut di antaranya Istana Presiden dan Wakil Presiden, kompleks Senayan, dan rumah ibadah.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Ikatan Arsitek Indonesia, Ariko Andikabina, mengatakan pihaknya khawatir kalau benar waktu yang diberikan hanya 12 hari. Sebab, bisa saja hasilnya malah kurang maksimal.
“Untuk sayembara bangunan publik yang lain kita memerlukan waktu yang cukup. Sedang untuk bangunan sepenting ini, untuk kepala negara, orang nomor 1 di negeri ini kenapa didesain dengan 1 hari? Dengan asumsi 12 bangunan dalam 12 hari ya,” kata Ariko saat dihubungi kumparan, Kamis (1/4).
Ariko menganggap dalam proses desain tersebut seharusnya dimaksimalkan. Ia menegaskan dalam sayembara desain istana memang tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
“Kita perlu mencurahkan pikiran-pikiran terbaik di negeri ini. Karena istana, dengan tingkat keamanan dan kerahasiaan yang tinggi bisa saja dilakukan sayembara terbatas. Namun selayaknya tetap dilaksanakan secara baik dan selayaknya,” ujar Ariko.
ADVERTISEMENT