Riset Indef: Program Prakerja Banjir Sentimen Negatif di Sosmed

28 Mei 2020 19:29 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengadakan riset di sosial media terkait program prakerja. Dilakukan sejak 13 April 2020 hingga 3 Mei 2020, riset ini melibatkan 130.500 topik perbincangan di laman Twitter.
ADVERTISEMENT
Salah satu hasil yang mencolok, mayoritas perbincangan yang disurvei dibanjiri sentimen negatif.
Dari total 130.500 perbincangan dari 115.200 orang, 70,3 persen bersentimen negatif dan hanya 29,7 persen yang sentimennya positif.
Salah satu cuplikan perbincangan yang paling banyak diretweet, yaitu sebanyak 21.900 kali misalnya dari akun @ridwanhr.
"Buat temen-temen yang enggak lolos dapet kartu prakerja, jangan berkecil hati. Berikut adalah channel youtube yang kamu bisa akses gratis untuk belajar," ujar @ridwanhr.
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Tak hanya itu, sentimen bernada menyindir soal program prakerja datang dari @killthedj juga diretweet sebanyak 7.300 kali.
Dalam riset tersebut, juga menampilkan topik yang paling menarik perbincangan menyoal prakerja di antaranya, Kartu Prakerja: Skandal pencurian uang negara, stop pelatihan kartu prakerja, dan kritik lebih tepat bantuan sosial serta polemik pelatihan kartu prakerja: tidak relevan di masa pandemi.
ADVERTISEMENT