Riset NielsenIQ: Belanja Konsumen Rumah Tangga Tumbuh 7 Persen di Kuartal I

Ilustrasi belanja online menggunakan mobile banking. Foto: Shutterstock

Lembaga riset ritel dan perilaku konsumen rumah tangga, NielsenIQ merilis survey mengenai tren industri Fast Moving Consumer Good atau FMCG sepanjang Januari-April 2021. Tujuan dari survey ini yaitu untuk mengetahui perilaku dan keyakinan masyarakat mengenai berbelanja ritel.

Senior Manager Consumer Intelligence NielsenIQ, Nansita Basuki mengatakan, sepanjang Januari-April 2021 ini konsumen makin berani belanja ke toko atau outlet. Mengutip data NielsenIQ consumer confidence index, terlihat adanya peningkatan dari 84 pada Juni 2020 menjadi 102 pada April 2021.

Sementara itu, sepanjang kuartal I 2021 belanja rumah tangga naik menjadi 7 persen dibanding periode sama pada tahun sebelumnya. Hal ini seiring dengan pemulihan ekonomi nasional.

“Dari data pengeluaran rumah tangga, ketika keyakinan ekonomi menguat terlihat pengeluaran rumah tangga lebih tinggi dibanding tahun lalu. Jika dibandingkan tahun lalu pengeluaran rumah tangga tumbuh 7 persen,” katanya saat konferensi pers virtual, Rabu (23/6).

Pertamina bersama Alfamart dan Alfamidi mengembangkan bisnis Bright Store di SPBU di Luar pulau Jawa. Foto: Pertamina

Menurut Nansita, keyakinan konsumen berbelanja melalui toko atau outlet ini seiring dengan program vaksinasi yang digencarkan pemerintah. Pergerakan pemulihan ekonomi di berbagai tempat belanja baik modern maupun toko kelontong mulai terlihat.

Adapun pertumbuhan belanja pada hari raya mencapai 9 persen pada tahun 2021. Angka tersebut naik signifikan dibanding periode sama pada tahun sebelumnya yaitu minus 6 persen.

“Pengeluaran terhadap leisure naik lagi, dibandingkan Q1 (kuartal I) tahun lalu yang termasuk definisi leisure itu dine in, kemudian ada rekreasi dan entertainment pergi ke bioskop fashions ini makin menguat,” tambah Nansita.

Kendati demikian, NielsenIQ mengamati e-commerce FMCG masih mengalami pertumbuhan secara konsisten dengan konsumen kelas ekonomi atas. Sementara untuk kalangan konsumen menengah ke bawah berbelanja di e-commerce masih terbatas.

“Lima kategori produk teratas yaitu kategori perawatan kulit, susu bubuk, popok bayi, sabun kamar mandi dan susu cair,” kata Nansita.