Rizal Ramli Ingatkan Jokowi: Ekonomi 2020 Bisa Mentok di 4 Persen

15 November 2019 22:54 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rizal Ramli saat hadiri private gathering Pandu Laut di Hotel Borobudur, Jakarta. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rizal Ramli saat hadiri private gathering Pandu Laut di Hotel Borobudur, Jakarta. Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Pakar ekonomi sekaligus Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, menyebut kebijakan ekonomi Indonesia saat ini pro pemilik modal dan tidak ramah bagi rakyat kelas menengah ke bawah. Hal itu berdampak pada keadaan ekonomi Indonesia, yang menurutnya terus memburuk.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Rizal memprediksi ekonomi Indonesia tahun 2020 bisa saja turun ke 4 persen. Hal ini bisa terjadi jika tak ada perubahan kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah.
“Kalau tidak ada perubahan kebijakan, bisanya cuma potong anggaran dan uber-uber pajak yang menyulitkan golongan menengah ke bawah, tahun depan ekonomi kita bakal drop lagi ke 4 persen,” ungkap Rizal saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (15/11).
Rizal melanjutkan, keadaan ekonomi makro yang seperti itu akan terlihat dampaknya pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Menurutnya, saat ini saja, sudah banyak perusahaan yang gagal membayar bunga bank karena tak mampu menghasilkan pendapatan memadai.
“Kalau tahun depan ekonomi 4 persen, bisa-bisa 1/3 perusahaan kita jadi zombie company. Nah kalau itu terjadi kemungkinan kita akan mengalami krisis,” tutur Rizal.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman sekaligus ekonom senior Rizal Ramli. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Terkait itu, Rizal menyarankan agar pemerintah segera mengubah kebijakan ekonominya. Kebijakan ekonomi saat ini, kata Rizal, membuat daya beli masyarakat menjadi sangat lemah. Padahal, daya beli itulah faktor penguat ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
“Harus tinggalkan cara kebijakan makro yang super ketat ini. Tinggalkan kebijakan nguber-nguber pajak rakyat menengah ke bawah, karena itu semakin membuat daya beli mereka rontok, semakin membuat ekonomi makin mandek,” kata Rizal.
Dia pun memberikan saran kepada Jokowi. Salah satunya adalah bagaimana caranya meningkatkan daya beli masyarakat Indonesia.
“Waktu saya zaman (kepemimpinan) Gusdur dulu, saya masuk saat ekonomi Indonesia minus 3. Kita pompa dengan cara naikin gaji pegawai negeri 125 persen. Dalam 21 bulan, akhirnya mereka punya daya beli, ekonominya hidup. Kita bebaskan utang perusahaan i, dan petani akhirnya ekonominya hidup kembali. Jadi ada cara-cara lain,” tutup Rizal.