news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

RNI Siap Produksi dan Jual 2 Juta Masker Bulan Ini

18 Maret 2020 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga dan wisatawan mengenakan masker di kawasan Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (17/) Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
zoom-in-whitePerbesar
Warga dan wisatawan mengenakan masker di kawasan Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (17/) Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
ADVERTISEMENT
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau PT RNI tengah mengebut produksi 2 juta masker bulan ini. Produksi dalam jumlah besar ini dilakukan karena kebutuhan meningkat akibat penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, bahan baku untuk memproduksi jutaan masker itu didatangkan dari India dan Prancis. Produksi tersebut tak hanya dilakukan RNI sendirian, tapi bekerja sama dengan produsen lokal yang nantinya dibeli perseroan.
"Jadi yang 2 juta itu produksinya oleh RNI bekerja sama dengan pabrikan lokal biar cepat," katanya dalam wawancara online, Rabu (18/3).
Jika sudah jadi, nantinya masker tersebut bakal dijual RNI di dalam negeri, seperti ke PT Kimia Farma Tbk (Persero), rumah sakit, dan dinas kesehatan di daerah.
Demi memiliki pasokan bahan baku cukup, kata Arya, saat ini pemerintah tengah menjajaki kerja sama secara pemerintahan atau government to government dengan China, India, dan Prancis. Sebelumnya, urusan impor bahan baku masker dilakukan antar-perusahaan dari dua negara tersebut saja.
Pengunjung mengenakan masker saat memilih kain di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (3/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Usul Produksi Masker dari Kain
ADVERTISEMENT
Selain memproduksi 2 juta masker sekali pakai, Arya mengatakan, ada beberapa usulan yang masuk ke Kementerian BUMN untuk memproduksi masker dari bahan kain.
Usulan tersebut disampaikan karena produksi tekstil nasional banyak. Jika rencana ini jadi dijalankan, masker kain yang diproduksi berbahan standar masker yang memiliki filter seperti masker sekali pakai saat ini.
"Ada usulan kemarin bisa produksi pakai kain karena tekstil kita banyak. Ya siapa saja (BUMN atau swasta). Yang penting maskernya rajin dicuci dan kainnya juga yang punya filter. Tapi ini usulan ya," ungkapnya.
Sejak virus corona merebak dan makin meluas, stok masker menipis. Barang ini semakin sulit dicari sehingga harganya meroket.
Di tengah susahnya masyarakat mencari masker, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ada lonjakan ekspor masker selama Januari-Februari 2020. Kementerian Perdagangan pun telah menerbitkan surat untuk melarang perusahaan dalam negeri ekspor masker.
ADVERTISEMENT