Royaltama Mulia Kontraktorindo Siapkan Rp 27,6 M untuk Belanja Modal di 2024

18 April 2024 19:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Royaltama Mulia Kontrakindo Tbk (RMKO) Vincent Saputra di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (31/7/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Royaltama Mulia Kontrakindo Tbk (RMKO) Vincent Saputra di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (31/7/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 27,6 miliar pada 2024. Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan capex tahun 2023 sebesar Rp 181,7 miliar.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk, Vincent Saputra, mengatakan capex tahun ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur, karena pembelian alat sebagian besar sudah dilakukan pada tahun lalu.
"Capex kita tahun ini kebanyakan untuk pembangunan infra karena pembelian alat sebagian besar sudah kita lakukan di 2023. Capex kita spent cukup banyak, hasilnya akan terlihat di bulan 7,8,9," kata Vincent saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/4).
"Segmen yang memberikan dampak besar itu rental, karena investasi di depan ditambah berhenti operasi 3 bulan, dari segi cost mining service naik signifikan, ketika volume naik depresiasi cost juga lebih kecil," sambungnya.
Saat ini, perseroan memiliki enam unit usaha yang terdiri dari persiapan infrastruktur pertambangan dan emplasemen, jasa pertambangan pada berbagai tahapan, reklamasi area bekas tambang untuk memulihkan lahan bekas tambang agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya.
ADVERTISEMENT
Kemudian pengangkutan batubara termasuk pembangunan jalan pengangkutan, pengelolaan emplasemen, crushing, dan pemuatan batubara ke kereta api menggunakan Train Loading System(TLS), serta penyewaan alat-alat berat yang tidak terbatas hanya kepada perusahaan di sektor pertambangan.
Pada 2024, perseroan menargetkan laba bersih senilai Rp 62,9 miliar. Nilai tersebut meningkat dibandingkan laba bersih yang diperoleh perusahaan pada tahun 2023 yang senilai Rp 19,8 miliar.
Untuk mencapai target tersebut, perseroan akan terus mencari peluang untuk berkolaborasi bersama beberapa tambang potensial di Sumatera Selatan dan sekitarnya dengan memberikan solusi logistik yang terintegrasi.
"Kolaborasi ini akan meningkat volume jasa pertambangan dan secara paralel meningkatkan kinerja segmen sewa dan konstruksi," tutur Vincent.