Rugi Blibli (BELI) Capai Rp 691,29 M di Kuartal I 2024, Turun 21,2 Persen

2 Mei 2024 17:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi blibli. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi blibli. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli mencatatkan rugi bersih senilai Rp 691,29 miliar di kuartal I 2024. Rugi bersih tersebut menurun 21,28 persen dibandingkan kuartal I 2023 senilai Rp 878,17 miliar.
ADVERTISEMENT
Pendapatan neto konsolidasi tercatat meningkat sebesar 2 persen dari Rp 3,83 triliun pada kuartal I 2023 menjadi Rp 3,92 triliun pada kuartal I 2024 dikontribusikan kuatnya kinerja usaha agen perjalanan daring (OTA) perseroan selama Ramadan dan kinerja yang kuat pada segmen institusi dan toko fisik, yang sebagian diimbangi dengan optimalisasi bauran produk lintas kategori pada segmen ritel 1P.
“Dengan melihat kuartal pertama tahun 2024, misi yang kami canangkan pada saat IPO tidak hanya tetap konstan tetapi menjadi kekuatan pendorong di balik upaya kami untuk memperkuat posisi kami sebagai ekosistem perdagangan pilihan bagi konsumen dan institusi,” ujar CEO & Co-Founder Blibli Kusumo Martanto dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (2/5).
Kusumo mengatakan, setiap langkah yang diambil dan inovasi yang dikenalkan bertujuan untuk mencapai misi yang semakin menegaskan komitmen terhadap pelanggan dan mitra.
ADVERTISEMENT
“Pada kuartal pertama tahun ini, belanja konsumen secara umum melemah dan usaha B2C kami melewatinya dengan strategi pertumbuhan kategori secara selektif, termasuk perluasan lebih lanjut dari titik-titik kontak dengan pelanggan secara fisik untuk memperkuat pendekatan omnichannel kami,” kata Kusumo.
“Meskipun terdapat hambatan, pertumbuhan laba bruto kami terus berlanjut. Sementara itu fokus strategi kami pada optimalisasi marjin, kepemimpinan biaya dan keunggulan ekosistem telah mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga mengurangi kerugian,” sambungnya.
Dengan pertumbuhan pendapatan neto dan rasionalisasi bauran TPV, perseroan berhasil mencatatkan marjin bruto konsolidasi yang jauh lebih baik dari 15,1 persen pada kuartal I 2023 menjadi 18,9 persen pada kuartal I 2024, peningkatan sebesar 390 bps yoy.
Peningkatan kinerja marjin bruto ini didukung peningkatan laba bruto konsolidasi, terutama dari meningkatnya usaha OTA yang menikmati peningkatan selama Ramadan dan kinerja penjualan produk elektronik yang kuat serta peningkatan volume penjualan smartphone di toko-toko elektronik konsumen.
ADVERTISEMENT
Kinerja persentase EBITDA konsolidasi terhadap TPV juga tercatat meningkat dari -4,6 persen yoy pada kuartal I 2023 menjadi -3,2 persen yoy pada kuartal I 2024 atau meningkat sebesar 140 bps yoy.
Take Rate semakin meningkat dari 4,9 persen pada kuartal I 2023 menjadi 6,3 persen pada kuartal I 2024, yang menghasilkan pertumbuhan laba bruto sebelum diskon (gross profit before discount/GPBD) sebesar 29 persen yoy.