Rugi dan Tutup 25 Gerai di 2020, Matahari Store: Bisnis di 2021 Masih Suram

18 Februari 2021 7:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Matahari Mall Taman Anggrek Foto: Selfy Mamongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Matahari Mall Taman Anggrek Foto: Selfy Mamongan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Matahari Department Store Tbk melaporkan kerugian di sepanjang tahun 2020, yakni sebesar Rp 900 miliar. Kondisi tersebut membalik keadaan bisnis tahun sebelumnya, saat emiten berkode LPPF itu masih mencatatkan laba bersih Rp 1,4 triliun.
ADVERTISEMENT
Chief Financial Officer Matahari, Niraj Jain, mengatakan COVID-19 membawa dampak yang tidak diantisipasi sebelumnya bagi bisnis di seluruh dunia, tak terkecuali Matahari. Hal itu membuat Matahari di sepanjang 2020 lalu total menutup 13 gerainya karena merugi.
Usai tekanan bisnis yang begitu kuat di 2020 lalu, Niraj juga menilai kondisi usaha ritel di 2021 ini masih suram.
“Kami meyakini bahwa sangat tidak mungkin penjualan akan kembali ke normal sebelum tahun 2022. Fokus kami saat ini adalah menjaga pelanggan dan karyawan kami tetap aman, sementara bersiap untuk pemulihan yang dapat datang kapan pun," katanya dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/2).
Matahari Store di Pasaraya Blok M Foto: Ainul Qalbi/kumparan
Dalam laporan keuangan yang disampaikan ke BEI, Matahari Department Store mencatatkan penurunan penjualan kotor di 2020 senilai Rp 8,6 Triliun. Angka itu lebih rendah 52.3 persen dari tahun sebelumnya. Demikian juga dengan pendapatan bersih di 2020, turun 52,9 persen dari 2019 menjadi Rp 4,8 Triliun.
ADVERTISEMENT
Meski Perseroan berhasil menurunkan beban operasional jadi Rp1,1 triliun atau 27.4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, namun tak bisa menghindari rugi bersih senilai Rp 900 miliar.
Pada sepanjang 2020, Matahari telah menutup 13 gerai format besar dan 12 gerai khusus, sehingga total ada 25 gerai yang ditutup. Tapi juga ada tiga gerai format besar baru, melengkapi jaringan menjadi total 147 gerai per Desember 2020.
Matahari Mall Taman Anggrek Foto: Selfy Mamongan/kumparan
Kebijakan pembatasan sosial maupun pembatasan kegiatan masyarakat, diakui Niraj sangat mengganggu bisnis Matahari. Saat awal ditemukan kasus COVID-19 di Indonesia pada Maret, pihaknya menutup sementara hampir seluruh gerai, namun kemudian membuka kembali secara bertahap di Mei.
Tapi di pertengahan September, pembatasan kembali diberlakukan yang mengakibatkan penutupan gerai atau pembatasan jam operasional, juga pembatasan jumlah pelanggan. Untuk menopang penjualan, Matahari Department Store meluncurkan inisiatif digital. Termasuk situs jaringan baru Matahari.com, beserta aplikasi berbasis Android dan IOS.
ADVERTISEMENT
Selain itu juga memperkenalkan saluran penjualan baru, seperti Social Commerce Shop and Talk (WhatsApp), dan di marketplace (Shopee & JD.ID).