Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat Tipis ke Kisaran Rp 14.040 - Rp 14.110

19 Juni 2020 8:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan menghitung uang rupiah dan dolar AS di Bank Mandiri Syariah, Jakarta, Senin (20/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) diprediksi akan mengalami penguatan tipis di angka Rp 14.040-Rp 14.110. Meskipun akan disertai dengan fluktuasi sepanjang hari ini.
ADVERTISEMENT
Dalam penutupan perdagangan kemarin, Kamis (18/6), mata uang garuda ini ditutup menguat tipis sebesar 5 poin di level Rp 14.077 per dolar AS.
"Dalam perdagangan hari ini, rupiah kemungkinan akan terjadi fluktuatif namun ditutup menguat tipis di kisaran Rp 14.040-Rp 14.110," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, kepada kumparan, Jumat (19/6).
Ibrahim menjelaskan pergerakan rupiah tak lepas dari dampak pandemi virus corona yang membawa perekonomian secara global mengalami penurunan yang signifikan. Bahkan Bank Dunia, IMF maupun OECD secara berjemaah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi baik di AS, Eropa maupun Asia terutama Indonesia.
Pemerintah Indonesia pun memutuskan kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps, dari sebelumnya 4,5 persen menjadi 4,25 persen per 18 Juni 2020. Ke depan, BI tak menutup kemungkinan untuk kembali menurunkan suku bunga acuan.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya akan berada di kisaran 0,9 persen-1,9 persen. Turun dari proyeksi sebelumnya yaitu 2,3 persen. Pada 2021, pertumbuhan ekonomi diperkirakan melonjak ke kisaran 5-6 persen.
"Pasar mencermati penurunan suku bunga BI yang tidak dibarengi dengan penurunan suku bunga kredit, sehingga kurang menarik bagi dunia usaha maupun rumah tangga untuk mengambil pinjaman mengakibatkan roda perekonomian kembali stagnan," terang dia.
Pegawai menunjukan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di gerai penukaran uang Ayu Masagung di Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (7/11). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Sementara, sentimen eksternal yang berpengaruh pada pergerakan rupiah adalah wacana pemerintah AS yang dikabarkan bakal mencabut tunjangan tambahan pengangguran dampak COVID-19 sebesar USD 600 per pekan.
Tunjangan ini adalah bagian dari stimulus fiskal sebesar USD 2,2 triliun yang digelontorkan pemerintahan Presiden Donald Trump mulai Maret lalu. Masa berlaku kebijakan ini akan habis bulan depan.
ADVERTISEMENT