Rupiah Melemah, Bagaimana Dampaknya ke Ekspor Batu Bara RMKE?

18 April 2024 21:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berbagai fasilitas pelayanan jasa logistik batu bara PT RMK Energy Tbk (RMKE). Foto: RMKE
zoom-in-whitePerbesar
Berbagai fasilitas pelayanan jasa logistik batu bara PT RMK Energy Tbk (RMKE). Foto: RMKE
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama PT RMK Energy Tbk (RMKE), Vincent Saputra, menilai melemahnya nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini bisa menguntungkan para pengekspor batu bara. Nilai tukar rupiah pada Kamis (18/4), melemah 41 poin atau 0,25 persen di level Rp 16.179 per USD.
ADVERTISEMENT
"Dampak geopolitik, kita sedang melihat dampaknya ke batu bara, kalau minyak naik signifikan, ke depan ada kemungkinan harga batu bara akan naik, tren harga kalau dari demand masih mengalami penurunan dalam satu dua bulan ke depan," ujar Vincent saat konferensi pers Kamis (18/4).
"Untuk RMKE, kita ada dua main revenue. Satu dari penjualan batu bara, dengan harga batu bara yang turun, kita diuntungkan dari sisi itu, untuk ekspor," sambungnya.
Vincent mengatakan saat ini penjualan batu bara RMKE sebesar 75 persen merupakan ekspor. Ia menegaskan RMKE meraup untung dengan kondisi melemahnya rupiah saat ini, terutama untuk ekspor.
"Sampai hari ini jasa kita fix fee selama umur kontrak, itu membantu pendapatan kita. Secara cost operasional kita IDR, berbeda dengan company yang USD based," jelas Vincent.
ADVERTISEMENT
Untuk tahun 2024, Vincent menargetkan ekspor batu bara RMKE mencapai 3,5 juta ton, dengan penjualan domestik berkisar 300.000-400.000 ton.
"Harga ekspor jauh lebih tinggi dari domestik, 75 persen dari batu bara kita ekspor dan sisanya domestik, dengan target 2024 di 3,5 juta ton untuk pengapalan batu baranya. Untuk penambahan konsumen stagnan, ada penambahan volume," tutur Vincent.