Rupiah Menguat 2,03 Persen Terhadap Dolar AS Sejak Awal Tahun

21 November 2019 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (21/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (21/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan rupiah sejak awal tahun hingga posisi 20 November 2019 (year to date) telah menguat atau terapresiasi 2,03 persen terhadap dolar AS.
ADVERTISEMENT
“Dengan perkembangan tersebut rupiah sejak awal tahun sampai dengan 20 November 2019 menguat 2,03 persen year to date (ytd),” kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Kamis (21/11).
Penguatan rupiah didukung oleh pasokan valas dari para eksportir dan aliran masuk modal asing yang tetap berlanjut karena prospek ekonomi Indonesia yang tetap terjaga. Selain itu, Perry menilai daya tarik pasar keuangan domestik yang tetap besar dan ketidakpastian pasar keuangan global mulai sedikit mereda juga menjadi sentimen positif pendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS.
“Ke depan, Bank Indonesia memandang nilai tukar rupiah tetap stabil sesuai dengan fundamentalnya dan mekanisme pasar yang terjaga,” ujar Perry.
Seorang petugas menghitung mata uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. Foto: Antara/Aprillio Akbar
Lebih lanjut, Perry menuturkan prospek Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang tetap baik. Hal itu terlihat dengan seiring berlanjutnya aliran masuk modal asing ke Indonesia yang dipicu oleh berlanjutnya berbagai faktor positif.
ADVERTISEMENT
“Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik, Bank Indonesia terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan, baik pasar uang maupun pasar valas,” tutur Perry.