RUPSLB Restui Penambahan Modal, Garuda Indonesia Siap Percepat Restrukturisasi

14 Oktober 2022 15:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada Jumat (14/10/2022). Foto: Dok. Garuda Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada Jumat (14/10/2022). Foto: Dok. Garuda Indonesia
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dihadiri atau diwakili oleh 23.007.965.994 atau 88,87 persen dari keseluruhan pemegang saham, Jumat (14/10). Rapat yang digelar pada hari ini merupakan lanjutan dari rangkaian agenda mata acara RUPSLB yang sebelumnya telah dilaksanakan pada Agustus 2022.
ADVERTISEMENT
Dalam agenda RUPSLB Lanjutan tersebut, Garuda Indonesia memperoleh persetujuan dari pemegang saham untuk sejumlah agenda aksi korporasi perseroan dalam kaitan penambahan modal usaha di antaranya melalui persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 68.072.851.377 lembar saham (PMHMETD).
Selain itu juga mengkonversi utang perseroan kepada kreditur sehubungan dengan Putusan Homologasi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, melalui penerbitan sebanyak-banyaknya 22.970.514.286 lembar saham melalui penambahan modal tanpa memberikan HMETD dengan total utang yang akan dikonversi maksimal Rp 4,2 triliun menjadi saham mengacu pada ketentuan POJK 14/2019 (PMTHMETD), dan bersama-sama dengan PMHMETD (Penambahan Modal).
Agenda RUPSLB Lanjutan tersebut turut menyetujui pengeluaran saham seri C yang memiliki hak-hak atas saham sama dengan klasifikasi saham seri B dengan nilai nominal saham serendah-rendahnya Rp 182 per lembar saham. RUPSLB Lanjutan tersebut juga menyetujui sejumlah aspek tata kelola perseroan terkait dengan pemberian kuasa dan kewenangan baik Direksi maupun Dewan Komisaris untuk melakukan tindakan yang diperlukan sehubungan dengan tindak lanjut pelaksanaan penambahan modal perseroan.
ADVERTISEMENT
“Persetujuan yang telah diberikan pemegang saham melalui gelaran RUPSLB Lanjutan menjadi milestone penting dalam upaya Perseroan untuk terus mengakselerasikan misi transformasi kinerja yang salah satunya kami perkuat melalui langkah restrukturisasi maupun berbagai kebijakan strategis penyehatan kinerja usaha secara jangka panjang," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra melalui keterangan tertulis, Jumat (14/10).
Pesawat Airbus A330 Garuda Indonesia. Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP
“Hasil ini mempertegas komitmen perseroan terhadap realisasi rencana perdamaian yang sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari mayoritas kreditur melalui putusan hasil homologasi PKPU pada bulan Juli 2022 lalu," tambahnya.
Irfan berharap hasil putusan RUPSLB Lanjutan ini akan dapat mengakselerasikan proses transformasi kinerja utamanya melalui restrukturisasi yang diharapkan dapat rampung pada akhir 2022. Ia memproyeksikan tahun depan akan menjadi momentum penting bagi perusahaan mewujudkan misi dalam menjadi entitas bisnis yang lebih sehat, kompetitif, dan profitable.
ADVERTISEMENT
“Perseroan akan mengoptimalkan penambahan modal kerja ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, utamanya untuk kebutuhan maintenance dan restorasi armada serta turut mencakup bahan bakar, biaya sewa pesawat hingga biaya penunjang lainnya. Hal ini diharapkan mampu memperkuat outlook kinerja usaha Perseroan jelang transisi masa endemi mendatang," ujar Irfan.
Komposisi penambahan modal tersebut nantinya termasuk rencana penyertaan modal negara (PMN) untuk perseroan yang sebelumnya telah dialokasikan sebesar Rp 7,5 triliun oleh pemerintah dalam Cadangan Pembiayaan Investasi sebagaimana akan ditetapkan kembali dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2022.
Irfan mengatakan selaras dengan implementasi proses restrukturisasi sesuai rencana yang telah disetujui, Garuda Indonesia berkomitmen penuh untuk melaksanakan transformasi bisnis lainnya dalam menghadirkan bisnis penerbangan yang jauh lebih sehat, adaptif, dan agile dalam menangkap potensi pasar penerbangan di masa mendatang. Di antaranya dengan menurunkan lease rate, optimalisasi jumlah dan tipe pesawat, penerapan power-by-hour hingga akhir tahun 2022, optimalisasi jaringan penerbangan, dan optimalisasi peningkatan pendapatan kargo dan ancillary.
ADVERTISEMENT
“Setelah melewati tahun-tahun yang cukup menantang untuk keluar dari tekanan pandemi COVID-19 selama kurun waktu dua tahun terakhir, tahun 2022 Garuda Indonesia mulai menunjukkan performa kinerja positif khususnya pada saat proses PKPU telah selesai dilaksanakan yang tercermin dari pencatatan laba bersih sebesar USD 3,76 miliar di mana pendapatan tersebut selain dikontribusikan oleh pendapatan usaha yang meningkat hingga 26.10 persen dibarengi dengan penyusutan beban usaha 11.71 persen," ungkap Irfan.
"Dan hasil restrukturisasi keuangan melalui juga dicatatkan pada laba buku perusahaan. Sementara itu, tingkat permintaan penumpang jelang kuartal IV berkisar di angka 84 persen dari total ketersediaan kursi di periode akhir tahun yaitu sedikitnya 2,7 juta kursi,” tambahnya.
Irfan mebuturkan kinerja operasional Garuda Indonesia yang menunjukkan peningkatan pertumbuhan yang positif diharapkan dapat terakomodir secara maksimal terutama jelang periode peak season libur natal dan tahun baru mendatang, khususnya melalui ketersediaan armada yang beroperasi.
ADVERTISEMENT
“Kami percaya, transformasi merupakan sebuah keniscayaan yang akan terus kami akselerasikan secara berkesinambungan di tengah tantangan fundamental kondisi pandemi, yakni ketidakpastian, yang menuntut sikap adaptif dan resilient dalam mengawal dinamika tantangan industri penerbangan yang masih dibayangi turbulensi, juga dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Garuda Indonesia sebagai national flag carrier,” tutur Irfan.