Sah! LPI Gandeng Abu Dhabi Bentuk Konsorsium Investasi Senilai Rp 54 T

21 Mei 2021 19:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Lembaga Pengelola Investasi, Ridha Wirakusumah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Lembaga Pengelola Investasi, Ridha Wirakusumah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) hari ini resmi membentuk konsorsium dengan anak perusahaan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), yaitu Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ) dan APG Asset Management (APG).
ADVERTISEMENT
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) ini untuk membangun platform investasi pertama yang berfokus pada infrastruktur di Indonesia. Melalui MoU tersebut, LPI berencana menjajaki peluang investasi bersama dalam aset jalan tol di Indonesia.
Direktur Utama INA, Ridha Wirakusumah, mengaku senang dapat bekerja dengan investor terkemuka dari seluruh dunia untuk pembentukan konsorsium pertama INA. Hal ini menunjukkan keyakinan yang dimiliki investor global terhadap potensi ekonomi Indonesia.
"Bahkan dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan ini. Kami percaya ini adalah awal yang positif untuk lebih banyak kolaborasi antara kami dan investor lain di banyak tempat sektor di Indonesia," kata Ridha dalam keterangannya, Jumat (21/5).
Konsorsium tersebut akan menjadi kendaraan utama anggota konsorsium untuk berinvestasi jalan tol di Indonesia. Selama enam bulan ke depan, konsorsium setuju untuk mengevaluasi peluang investasi awal jalan tol yang akan menjadi basis operasi mereka.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, konsorsium ini akan terus mencari peluang investasi di sektor jalan tol untuk menambah portofolionya dari waktu ke waktu. Pada ketersediaan aset komersial, konsorsium diharapkan memiliki kapasitas investasi hingga Rp 54 triliun atau USD 3,75 miliar.
Ridha DM Wirakusumah. Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan
INA bersama dengan tiga lembaga investasi ini bermaksud untuk menghasilkan keuntungan optimal bagi investor, sekaligus membawa manfaat ekonomi bagi Indonesia dengan menyediakan sumber baru modal internasional untuk meningkatkan ekosistem jalan tol.
"Atas nama INA, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada anggota konsorsium yang bergandengan tangan dengan INA. Kepada kementerian atas dukungan kuat mereka, dan kepada Badan Usaha Milik Negara terkait atas kerjasamanya," jelasnya.
Direktur Eksekutif Departemen Real Estate & Infrastruktur ADIA, Khadem Alremeithi, mengatakan bahwa Indonesia merupakan pasar yang semakin menarik bagi investor internasional. Ditunjang dengan pertumbuhan ekonomi yang dinamis dan tren demografis yang positif.
ADVERTISEMENT
"Selama beberapa bulan, kami telah bekerja sama dengan INA untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang tujuan masing-masing dan kami senang bahwa diskusi tersebut telah menyebabkan keterlibatan ADIA dalam Platform Investasi pertama INA bersama dengan investor jangka panjang terkenal lainnya," pungkasnya.
INA sebelumnya telah mendapatkan modal sebesar Rp 15 triliun atau sekitar USD 1 miliar dan tambahan Rp 60 triliun atau sekitar USD 4 miliar pada 2021. Pembentukan konsorsium pertama ini diharapkan membuka jalan bagi promosi INA kepada investor global.