Saham Apple dan Microsoft Dorong Kenaikan Wall Street

27 April 2020 6:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street.  Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Ketiga indeks Wall Street menguat pada penutupan akhir pekan lalu. Naiknya saham Apple dan Microsoft turut mendorong optimisme investor yang tengah menunggu dibukanya kembali aktivitas bisnis akibat pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Senin (27/4), Dow Jones Industrial Average melonjak 1,11 persen berakhir pada level 23.775,27 poin, sementara S&P 500 naik 1,39 persen menjadi 2.836,74, dan Nasdaq Composite bertambah 1,65 persen menjadi 8,634,52.
Selama pekan lalu, S&P 500 turun 1,3 persen, Indeks Dow Jones kehilangan 1,9 persen, dan Nasdaq kehilangan 0,2 persen.
Saham Apple (AAPL.O) dan Microsoft (MSFT.O) masing-masing naik lebih dari 1 persen, mendorong kenaikan S&P 500 lebih tinggi dari perusahaan lainnya. Kedua raksasa teknologi itu siap untuk melaporkan hasil kinerja kuartal I tahun ini pekan depan, memberi gambaran pada investor tentang bagaimana pandemi ini memengaruhi bisnis global.
Saham Amazon (AMZN.O) naik 0,4 persen ke rekor penutupan tertinggi menjelang laporan kuartalan pada Kamis mendatang. Dengan maraknya belanja online, nilai pasar saham Amazon telah melambung lebih dari USD 100 miliar sejak 19 Februari, tepat sebelum ketakutan virus corona mempengaruhi Wall Street.
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
Sementara itu, saham Boeing Co (BA.N) jatuh lebih dari 6 persen, setelah sebuah laporan menyebutkan rencana perusahaan untuk memangkas jenis pesawat 787 Dreamliner.
ADVERTISEMENT
Seluruh sektor S&P 500 bergerak naik, dengan teknologi informasi melonjak 2,1 persen dan material menguat 1,5 persen.
Ketiga indeks telah pulih lebih dari 25 persen dari level terendah Maret 2020. Adanya tanda-tanda virus corona akan mencapai puncaknya di AS membuat investor semakin berharap aktivitas bisnis bisa kembali dibuka.
Georgia menjadi negara pertama yang akan membuka kembali sejumlah aktivitas bisnis pada Jumat depan, meskipun hal ini ditentang oleh Presiden Donald Trump dan para ahli kesehatan.
Secara keseluruhan, analis memperkirakan adanya penurunan kinerja indeks S&P 500 hingga 15 persen di kuartal I 2020. Laba sektor energi diperkirakan merosot lebih dari 60 persen, meningkatkan kekhawatiran gagal bayar utang, PHK, dan kemungkinan kebangkrutan.
ADVERTISEMENT
Namun indeks volatilitas CBOE, yang dikenal sebagai pengukur rasa kekhawatiran di Wall Street, turun untuk ketiga sesi berturut-turut.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 10,2 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 12,5 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!