Saham Ini Berpotensi Cuan Setelah Direkomendasikan Yusuf Mansur

20 Desember 2020 9:41 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Mansur di Polrestabes Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Mansur di Polrestabes Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ustaz Yusuf Mansur (UYM) kembali mengajak masyarakat untuk berinvestasi saham. Kali ini UYM merekomendasikan emiten infrastruktur PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Alasannya, saham WIKA bakal terkerek setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 74/2020 tentang Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Saya izin Allah dorong WIKA nih. Fundamentalnya bagus. Tambah kece dengan SWF ini. Liat aja,” tulis UYM lewat akun Instagram @yusufmansurnew, Jumat (18/12).
Menurut UYM, jika berinvestasi dengan membeli saham WIKA, maka secara tidak langsung masyarakat juga turut dalam andil dalam semua proyek infrastruktur yang dikerjakan WIKA.
Hal ini pun akan semakin mendorong sektor infrastruktur dalam negeri. UYM juga berandai-andai jika infrastruktur makin maju, maka Indonesia juga akan semakin keren. Sebab infrastruktur seperti jalan tol atau jembatan bisa terbangun. Sehingga harapannya mobilitas masyarakat dan sektor logistik menjadi lebih mudah.
Selain WIKA, Yusuf Mansur juga mendorong membeli saham PT Pembangunan Perumahan (PTPP). Menurutnya saham perusahaan tersebut juga berpotensi cuan di perdagangan ke depan.
ADVERTISEMENT
“Buat Senin insyaAllah. Pasar bergairah sbb (sebab) SWF. Bentar lagi negara nyari jagoan-jagoan investasi SWF,” tulis Yusuf Mansur disertai unggahan saham PTPP dan WIKA.
Petugas kebersihan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/9). Foto: Puspa Perwitasari/ANTARA FOTO

Selain Disuntik Rp 15 T, Lembaga Pengelola Investasi Bakal Dapat Dana BUMN

Pemerintah membentuk Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau sovereign wealth fund (SWF) yang merupakan amanat Omnibus Law UU Cipta Kerja. LPI saat ini mendapatkan modal awal dari pemerintah sebesar Rp 15 triliun. Modal ini berasal dari APBN 2020.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatawarta mengatakan, sisa modal itu akan dipenuhi di tahun depan. Namun nantinya tak hanya mengandalkan dana dalam APBN 2021.
Dia melanjutkan, yang sudah jelas di tahun depan adalah kemungkinan bisa masuknya modal dari BUMN untuk LPI. Selain itu juga bisa melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk dana abadi atau sovereign wealth fund (SWF).
ADVERTISEMENT
“Paling jelas adalah bisa saja saham BUMN. Bisa kita kemudian sertakan sebagai PMN tambahan di SWF,” ujar Isa dalam media briefing virtual, Jumat (18/12).
Selain itu, bisa juga tambahan modal LPI itu berasal dari Barang Milik Negara (BMN), seperti tanah dan bangunan. Namun menurut Isa, hal ini dirasa kurang diminati investor.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: