Saham Lagi Bergejolak, ke Mana Harus Investasi?

8 Oktober 2019 8:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi investasi di pasar saham Foto: Mahardika Argha/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi investasi di pasar saham Foto: Mahardika Argha/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pasar saham masih bergejolak. Pergerakannya masih tertekan ekonomi global seperti perang dagang Amerika Serikat dan China. Di dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kurang bergairah dan kerap dibuka atau ditutup melemah, salah satunya karena dinamika politik nasional belakangan ini.
ADVERTISEMENT
Jika saham masih bergejolak, apa investasi yang cukup aman?
Perencana Keuangan Ahmad Ghazali mengatakan, investasi emas masih terbilang yang punya peluang untuk naik di tengah kekhawatiran dampak perang dagang dan resesi. Meski begitu, saat ini harga emas di dalam negeri seperti Antam trennya terus naik, jadi buat yang ingin membelinya cukup lumayan merogoh kocek.
Investasi kedua adalah reksa dana dan unitlink. Tapi jenis investasi ini banyak macamnya, jadi harus cermat memiliki produk-produk tersebut.
Ilustrasi IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Dengan tren penurunan suka bunga saat ini, maka yang menarik adalah reksa dana atau unitlink yang portofolionya berbasis obligasi atau sukuk," kata Ahmad saat dihubungi kumparan, Selasa (8/10).
Investasi lain yang bisa dilakukan saat saham bergejolak adalah pembelian properti melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Investasi ini dimungkinkan karena suku bunga acuan dari Bank Indonesia sudah turun menjadi 5,5 persen.
ADVERTISEMENT
Tapi yang perlu dicermati dalam investasi properti melalui KPR, lanjut Ahmad, saat ini belum semua bank menurunkan suku bunga KPR sebesar penurunan BI Rate. Jadi tetap harus pilih-pilih mana yang bunganya sudah turun.
"Dan perlu diingat bahwa suku bunga KPR pada umumnya fixed cukup rendah (promo) di 1-2 tahun pertama saja, selanjutnya floating," kata dia.