Saham NVIDIA, Google, hingga META Naik, Indeks Nasdaq Melonjak 1,26 Persen

26 Juni 2024 6:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Meta, rebranding perusahaan Facebook. Foto: Dado Ruvic/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Logo Meta, rebranding perusahaan Facebook. Foto: Dado Ruvic/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa (25/6). Nasdaq menguat 1,3 persen didukung oleh kekuatan di Nvidia (NVDA.O), dan saham-saham raksasa teknologi lainnya. Sementara Dow merosot karena para retailer membebani dan investor menunggu data inflasi yang akan dirilis minggu ini.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Rabu (25/6), rata-rata Industri Dow Jones (.DJI), turun 299,05 poin, atau 0,76 persen, menjadi 39.112,16, S&P 500 (.SPX) naik 21.43 poin, atau 0,39 persen menjadi 5,469.30 dan Nasdaq Composite (.IXIC), naik 220,84 poin, atau 1,26 persen, menjadi 17.717,65.
Saham perusahaan chip AI, Nvidia, naik 6,8 persen, bangkit kembali setelah aksi jual tiga sesi, dan sektor chip yang lebih luas mengungguli indeks Philadelphia Semiconductor (.SOX), bertambah 1,8 persen.
Chip merupakan salah satu pendorong terbesar untuk indeks teknologi S&P 500 (.SPLRCT) untuk pulih dari penurunan tiga hari. Sementara perusahaan seperti Alphabet (GOOGL.O), naik 2,7 persen, dan Platform Meta (META.O), naik 2,3 persen, merupakan dorongan terbesar pada indeks layanan komunikasi (.SPLRCL).
ADVERTISEMENT
Sebanyak 11 sektor industri utama S&P 500 lainnya jauh lebih lemah jika dibandingkan pada Selasa (25/6). Berbeda dengan sesi hari sebelumnya ketika sektor-sektor yang sebelumnya tertinggal seperti energi (.SPNY), dan utilitas (.SPLRCU), menjadi yang paling menguat.
Kepala Strategi Investasi di John Hancock Investment Management, Emily Roland menuturkan, saham-saham teknologi terpantau menguat pada perdagangan Selasa (25/6), setelah beberapa hari mengalami pelemahan. Bahkan, saham-saham teknologi menjadi pendorong utama Wall Street.
"Investor yang telah meraup beberapa nama tersebut saat ini sedang mencari titik masuk yang lebih baik," kata Roland.
Penghormatan kepada Ratu Elizabeth muncul di layar papan iklan Nasdaq MarketSite di layar papan iklan Nasdaq MarketSite di Times Square, di New York, AS, Kamis (8/9/2022). Foto: Andrew Kelly/Reuters
Adapun yang berpotensi menambah bias bagi perusahaan-perusahaan besar adalah survei Conference Board, yang menunjukkan kepercayaan konsumen AS sedikit berkurang pada bulan Juni di tengah kekhawatiran terhadap prospek ekonomi. Indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 100,4 dari revisi turun 101,3 pada bulan Mei.
ADVERTISEMENT
“Dalam lingkungan di mana pertumbuhan ekonomi berpotensi melambat, yang kami lihat tanda-tandanya, hal tersebut cenderung menguntungkan saham-saham berkualitas tinggi yang kurang sensitif terhadap siklus ekonomi,” kata Roland.
Indeks Dow Jones mundur dari level tertinggi satu bulan, Senin (24/6), dan retailer perbaikan rumah Home Depot (HD.N) adalah persentase penurunan terbesar, turun 3,6 persen.
Saham raksasa ritel Walmart (WMT.N), turun 2,2 persen menimbulkan keresahan, setelah CFO-nya menandai kuartal kedua sebagai kuartal paling menantang pada Konferensi Investor Eropa NYSE 2024 di London.
Setelah kenaikan tiga sesi berturut-turut, Dow Jones Transport Average (.DJT), ditutup turun 0,8 persen setelah jatuh sekitar 1,6 persen pada perdagangan Senin (24/6). Perusahaan kereta barang Norfolk Southern (NSC.N), menjadi yang paling anjlok kedua setelah seorang analis memangkas target harga. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional meninjau penggelinciran kereta api tahun lalu dan merekomendasikan perubahan keselamatan.
Ilustrasi Nvidia. Foto: Poetra.RH/Shutterstock
Namun, setelah turun 0,05 persen di sesi reguler, transportasi kelas berat FedEx (FDX.N), menguat 15 persen dalam perdagangan setelah penutupan. Perusahaan ini memperkirakan laba tahun 2025 di atas perkiraan analis. FedEx berharap pengurangan biaya dapat meningkatkan keuntungan margin, bahkan ketika pendapatan masih tertantang oleh lemahnya permintaan pengiriman paket.
ADVERTISEMENT
Data ekonomi yang paling dinanti minggu ini adalah indeks harga Personal Consumption Expenditures (PCE) atau tingkat inflasi pilihan The Fed yang akan dirilis Jumat (28/6).