Saham Teknologi Berguguran, Wall Street Melemah

11 September 2020 7:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
ADVERTISEMENT
Indeks utama Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Kamis (10/9). Melemahnya Wall Street dipengaruhi saham-saham teknologi yang melanjutkan penurunannya setelah rebound tajam pada sesi sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, meningkatnya klaim pengangguran mengingatkan investor bahwa pemulihan masih sulit di masa depan.
Dikutip dari Reuters, Jumat (11/9), Dow Jones Industrial Average turun 405,89 poin, atau 1,45 persen menjadi 27.534,58. Sementara itu indeks S&P 500 kehilangan 59,77 poin, atau 1,76 persen menjadi 3.339,19 dan Nasdaq Composite turun 221,97 poin, atau 1,99 persen menjadi 10.919,59.
Beberapa saham yang telah menguat sejak posisi terendah Maret, seperti Apple Inc, Microsoft Corp dan Amazon.com, semuanya turun sekitar 2,8 persen. Indeks NYSE FANG + TM, yang mencakup saham inti FAANG, turun 1,8 persen dan semua 11 sektor S&P 500 tercatat lebih rendah.
Seorang tunawisma tidur di kereta bawah tanah New York ketika wabah virus corona berlanjut di New York, AS. Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran tetap tinggi minggu lalu, sebab PHK masih berlangsung di seluruh industri.
ADVERTISEMENT
Indeks teknologi S&P adalah salah satu sektor yang melemah pada perdagangan Kamis, tersandung 2,28 persen. Namun terlepas dari pelemahan baru-baru ini, indeks teknologi setidaknya sudah naik sekitar 24 persen sepanjang tahun 2020. Jauh mengungguli kenaikan acuan S&P 500 sebesar 3,3 persen pada periode yang sama.
Saham energi turun 3,67 persen setelah data AS menunjukkan peningkatan stok minyak mentah yang mengejutkan pekan lalu dan perkiraan permintaan minyak global yang lebih rendah.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 9,72 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 9,23 miliar saham.