Saham Unilever (UNVR) ARB Hari Ini, Rupiah dan Inflasi Jadi Sentimen Negatif

31 Oktober 2022 14:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Unilever. Foto: BalazsSebok/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Unilever. Foto: BalazsSebok/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saham emiten konsumer, PT Unilever Indonesia (UNVR), terpantau terus menurun hingga memasuki sesi II pada perdagangan hari Senin (31/10).
ADVERTISEMENT
Saham UNVR melemah 340 poin (6,83 persen) ke level 4.640 per lembar. Penurunan tersebut menyeret saham UNVR tembus auto reject bawah (ARB).
Hingga pukul 13:53, saham UNVR menduduki posisi top losers. Saat pembukaan, saham UNVR anjlok pada posisi 4.650.
Saham ini diperdagangkan sebanyak 19.497 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp 362,06 miliar. Kapitalisasi pasar saham Unilever menembus Rp 177,02 triliun.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengamati pelemahan rupiah yang berdampak pada kenaikan beban bahan baku bisa menjadi salah satu tantangan emiten dalam penentuan harga produk. Selain itu, di tengah inflasi yang masih meningkat hingga rilis data terakhir untuk bulan September, pelaku pasar mulai mengantisipasi dengan mengurangi posisi pada saham UNVR.
ADVERTISEMENT
“Sepertinya kenaikan laba kuartal III sudah terefleksikan pada kenaikan harga yang terjadi sebelumnya. Untuk jangka pendek masih akan ada potensi-potensi rebound yang bisa dimanfaatkan untuk posisi trading oleh pelaku pasar,” ujar Ivan kepada kumparan, Senin (31/10).
Sementara itu, Equity Research Analyst NH Korindo Sekuritas Cindy Alicia Ramadhania mengatakan pelemahan UNVR yang terjadi disebabkan kemungkinan pelaku pasar mencermati sentimen mengenai kinerja terbaru UNVR pada kuartal III 2022.
“Secara periode sembilan bulan tahun 2022, memang laba bersih UNVR tumbuh 5,3 persen YoY. Namun jika kita melihat secara kuartalan, laba bersih UNVR pada 3Q22 mengalami penurunan sebesar 11,4 persen YoY,” kata Cindy.
Cindy menyebut penurunan ini disebabkan oleh kenaikan harga komoditas yang menyebabkan kenaikan pada biaya input UNVR. Selain itu, daya beli konsumen yang belum pulih di tengah kenaikan inflasi turut menjadi sentimen negatif bagi saham UNVR.
ADVERTISEMENT
“Masih ada peluang bagi UNVR untuk berkinerja lebih baik dan akan menarik minat investor. Kita tahu untuk mendorong kinerjanya, UNVR meluncurkan produk yang lebih terjangkau misal Royco Beef Broth Powder dengan bungkus 8 gram serta peluncuran produk premium lainnya,” sambungnya.
Ivan merekomendasikan trading buy untuk saham UNVR, dengan support di 4.600 dan resisten di level 4.800.