Sandi: Pemerintah Harusnya Lindungi Petani Tebu, Bukan Buka Impor Gula

25 November 2018 19:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno temui petani tebu di Lumajang. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno temui petani tebu di Lumajang. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Dihadapan ratusan para petani tebu di Lumajang, Minggu (25/11/2018), Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyatakan kondisi petani sekarang bukan swasembada tapi swasengsara. Menurutnya, kondisi ini harus diperbaiki.
ADVERTISEMENT
“Pemerintah harusnya hadir dan melindungi para petani bukan membuka keran impor yang membuat swasengsara petani,” kata Sandi dalam keterangan tertulis, Minggu (25/11).
Sebelumnya, salah satu petani tebu, M Ridwan mengaku panen tebu beberapa tahun ini berakhir tragis. Biaya produksi tanam dengan harga jual sangat jomplang.
“Kami rugi besar. Kalau Pak Sandi bilang ingin memakmurkan petani saya salut. Tapi perjuangannya harus lebih ekstra pak. Melawan importir, mafia pangan, tata niaga, kalau Pak Sandi bisa dan bersedia menandatangani kontrak kami siap mendukung bapak,” tegas Ridwan.
Sandiaga Uno temui petani tebu di Lumajang. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno temui petani tebu di Lumajang. (Foto: Dok. Istimewa)
Sebelum tandatangan Sandi membaca kontrak tersebut. “Setelah saya baca, saya akan langsung tanda tangan. Di sini juga, di hari ini dihadapan para petani,” jelas Sandi.
ADVERTISEMENT
Ada tujuh poin yang diminta para petani tebu untuk dibenahi. Stop impor gula, siap memberantas mafia pangan utamanya sektor gula, subsidi pupuk, alat-alat pertanian, revitalisasi pabrik gula plat merah, memberikan kredit lunak dan ringan pada petani tebu, menghapus monopoli penjualan gula serta memperbaiki tata niaga gula.
“Sudah tiga hari saya berada di Jawa Timur, dan semua petani mengeluh rendahnya harga jual, mahalnya pupuk, serta ketidakhadiran pemerintah dalam masa-masa sulit mereka. Di Batu saya bertemu Pak Agus Sayur soal anjloknya harga tomat, di Jambuwer Pak Kresna yang juga mengeluhkan turunnya harga kopi dan kini para petani tebu di Lumajang. Insyaallah kami akan memperbaiki semuanya, termasuk kontrak politik kepada para petani tebu. Insyaallah kami wujudkan kembali swasembada pangan,” kata Sandi.
ADVERTISEMENT