Sandiaga Bakal Beri Insentif untuk UMKM Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

9 Januari 2021 10:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, saat mengunjungi UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, saat mengunjungi UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyebut akan memberikan insentif kepada pelaku UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Tujuannya agar para usaha kecil itu bisa bertahan sekaligus menyiapkan diri untuk membangkitkan perekonomian pascapandemi corona.
ADVERTISEMENT
“Saya mengikuti langkah Pak Jokowi bahwa proses perizinan harus sederhana dan mudah untuk diakses masyarakat karena dampaknya akan mempercepat perputaran ekonomi,” ujar Sandi dalam keterangannya, Sabtu (9/1).
“Kita akan berikan insentif agar mereka bertahan. Bukan hanya bertahan, tapi mereka menyiapkan diri agar pascapandemi usaha mikro, kecil, dan menengah ini dapat menangkap untuk menjadi pemenang,” lanjutnya.
Dalam kunjungannya ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Sandi mendapatkan masukan dari berbagai kalangan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif. Sandi mengaku memihak para pelaku yang kesulitan selama masih dalam koridornya.
Ilustrasi Pulau Sembilan, Labuan Bajo Foto: Shutter stock
Dia menuturkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain agar proses perizinan menjadi lebih sederhana. Sehingga kegiatan ekonomi masih bisa berjalan, meskipun sektor pariwisata ini paling terdampak dari pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Tentunya kita akan berpihak pada ekonomi rakyat, pada UMKM yang ada dalam lingkup pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkaitan dengan perizinan, regulasi, kita akan pangkas regulasinya,” kata Sandi.
Awalnya Menparekraf itu mendapat curhatan dari Diah, salah satu pelaku usaha UMKM di Labuan Bajo. Diah yang memiliki usaha untuk menampung UMKM berjualan merasa kesulitan karena perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang dinilai lambat.
"Kami menyediakan tempat untuk UMKM, memasok barang-barang mereka untuk di jual sebagai oleh-oleh khas dari Labuan Bajo dan NTT pada umumnya, tapi kendalanya mereka itu ketika meminta izin PIRT, mereka agak enggan memasukkan barang karena izinnya itu lambat," ucapnya.