news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sandiaga Sebut UMKM sebagai Lokomotif Kebangkitan Ekonomi Saat Pandemi

19 September 2020 6:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno memberikan keterangan dalam acara webinar. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno memberikan keterangan dalam acara webinar. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pengusaha nasional Sandiaga Uno meyakini UMKM bisa menjadi penyelamat ekonomi Indonesia dari ancaman resesi saat pandemi. Meskipun dia memahami, kondisi para pelaku UMKM saat ini juga ikut terpuruk, berbeda kondisinya dengan krisis yang melanda di 1998 maupun 2008.
ADVERTISEMENT
Sandi mengatakan, perekonomian saat ini masih bisa bergerak salah satunya karena UMKM. Apalagi, UMKM menyumbang 60 persen terhadap perekonomian Indonesia dan mampu menyerap 97,3 persen lapangan kerja.
“Saya melihat adanya harapan kebangkitan ekonomi lokal di Indonesia, khususnya di tengah pandemi yang melanda dunia. Usahawan kecil menengah adalah agen kebangkitan Indonesia dari keterpurukan ekonomi yang akan terjadi,” ujar Sandi dalam keterangannya seperti yang dikutip kumparan, Sabtu (18/9).
Dia pun mengimbau masyarakat untuk tidak putus asa meskipun kondisi saat ini cukup berat. Menurut Sandi, kehadiran para pelaku UMKM di tengah pandemi ini mampu membawa perubahan yang baru. Sebab akan meningkatkan produksi yang berdampak pada konsumsi masyarakat.
“Peran mereka adalah sebagai agen perubahan, bukan hanya untuk ekonomi Indonesia, tetapi juga perannya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, jangan meremehkan COVID-19. Jadi mereka sebagai agen perubahan yang membawa sebuah hal yang baru,” jelasnya.
Pelaku UMKM nasabah BRI. Foto: Dok. BRI
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga memahami, ada kekhawatiran dari pelaku UMKM untuk menjalankan bisnisnya di tengah pandemi dan ancaman resesi saat ini. Namun menurut Sandi, memulihkan ekonomi Indonesia bukan hanya menjadi tugas pemerintah saja, melainkan seluruh lapisan pelaku ekonomi, termasuk UMKM dan para kaum milenial.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data LIPI hingga Mei 2020, sebanyak 47,13 persen UMKM telah terdampak pandemi COVID-19. Jumlahnya meningkat menjadi 72,02 persen di Juli 2020.
Tak hanya itu, bahkan di Oktober mendatang pandemi COVID-19 akan berdampak pada 85,42 persen UMKM. Sementara jika pandemi berlangsung hingga April 2021, akan berdampak pada 100 persen UMKM.
“Kalau kita bersama atasi ini, maka ekonomi kita akan kembali terlahir yang baru. Mungkin tidak akan mengkonsumsi seperti dulu lagi, tapi bisa berubah menjadi lebih baik lagi lepas dari pandemi COVID-19,” tuturnya.