Sandiaga Uno Sebut Banyak Kemajuan di Era Jokowi: IMF Kini Datang Mengapresiasi

30 Juli 2022 15:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Menparekraf Sandiaga Uno (kanan) mengunjungi Sarinah, Minggu (17/7/2022). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Menparekraf Sandiaga Uno (kanan) mengunjungi Sarinah, Minggu (17/7/2022). Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, memastikan saat ini masih fokus berupaya membantu pemulihan ekonomi Indonesia, khususnya sektor parekraf. Di tengah upaya tersebut, Sandiaga mengakui ada publik yang mendorongnya maju di Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diketahui Sandiaga dari berbagai bursa capres dan cawapres di Pilpres 2024. Ia menegaskan saat ini belum menentukan sikap mengenai kemungkinannya maju di Pilpres 2024. Ia menegaskan yang lebih penting sekarang adalah meningkatkan perekonomian.
"Tahapan pemilu sudah dimulai dan kami di kabinet ditugaskan oleh Bapak Presiden untuk fokus menyelesaikan agenda pembangunan sampai 2024," ungkap Sandiaga Uno melalui pesan tertulis usai meninjau Pantai Pulisan, Likupang, Sulawesi Utara, Sabtu (30/7).
"Namun kita harus menjawab juga kepada masyarakat bahwa ini pembangunan delapan tahun yang sudah dikerjakan oleh pemerintahan di bawah bapak Presiden Jokowi sudah membuat begitu banyak kemajuan, sudah banyak prestasi," tambahnya.
Sandiaga mengungkapkan hal tersebut dibuktikan salah satunya dalam kunjungan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva ke Sarinah, Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (17/7/2022). Dalam kunjungan itu, kata Sandiaga, IMF memuji langkah Indonesia dalam pemulihan ekonomi usai pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, tanggapan tersebut berbanding terbalik dengan 25 tahun silam, tepatnya tahun 1998. Ketika itu, IMF membuat sejumlah ketetapan yang harus dijalani Pemerintah Indonesia agar terlepas dari krisis moneter.
"Kali ini IMF datang untuk memberikan apresiasi dan belajar dari Indonesia, nah bagaimana caranya? Presiden bilang bahwa pembangunan yang sudah kita capai ini terus berkelanjutan, yang bagus akan terus diperbaiki sementara yang kurang akan disesuaikan," ungkap Sandiaga Uno.
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama Menparekraf Sandiaga Uno (kanan) dan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva (tengah) saat melakukan kunjungan di gedung Sarinah, Jakarta, Minggu (17/7/2022). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
"Sehingga nanti tujuan kita di 2045 Indonesia yang maju sejahtera adil dan makmur ini bisa dicapai," lanjutnya.
Bos IMF Puji Perkembangan Jakarta dan Sebut Ekonomi RI Jauh dari Krisis
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva telah diajak oleh Menteri BUMN Erick Thohir untuk berkunjung ke gedung Sarinah, Jakarta. Saat itu, Kristalina Georgieva juga didampingi oleh Sandiaga Uno untuk melihat gedung di Jalan M.H Thamrin yang belum lama ini beres direnovasi.
ADVERTISEMENT
Dalam lawatannya ke pusat perbelanjaan tertua Indonesia itu, Georgieva melihat instalasi kain batik garuda nusantara sepanjang 74 meter di area lobi selatan.
Selain itu, ia juga menyaksikan live demo batik batik motif Sekar Jagad karya kelompok disabilitas, Sarinah Gallery, instalasi dekonstruksi dan rekonstruksi 'Gunungan Wayang' oleh Dudung Aliu Syahbana, tur di department store, dan melihat relief peninggalan Presiden Pertama Indonesia Sukarno.
Usai diajak berkeliling, Georgieva mengaku kaget dengan perkembangan Jakarta yang sudah dua dekade tak ia kunjungi. "Terakhir kali ke Jakarta itu 20 tahun lalu, ternyata banyak sekali yang berubah di Jakarta. Punya tempat yang luar biasa seperti Sarinah yang jadi rumah bagi UMKM," ujar Kristalina Georgieva dalam konferensi pers di gedung Sarinah, Minggu (17/7).
ADVERTISEMENT
Selain tertegun dengan kemajuan Jakarta, Georgieva juga menyebut perekonomian Indonesia dalam kondisi yang baik. Padahal banyak negara di dunia mengalami kontraksi ekonomi cukup dalam.
"Indonesia ada di titik terang dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. Inflasi jauh lebih rendah sedikit di atas 4 persen, lebih bagus daripada negara-negara lain di dunia," ujarnya.