Sandiaga Uno Sebut UMKM Sekarat di Tengah Pandemi

5 September 2020 19:29 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno saat mengajak masyarakat lelang brand lokal untuk bantu tangani virus corona. Foto: Dok. Sandiaga Uno
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno saat mengajak masyarakat lelang brand lokal untuk bantu tangani virus corona. Foto: Dok. Sandiaga Uno
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengusaha nasional Sandiaga Uno menilai kondisi UMKM saat ini sudah sekarat, banyak para pelaku usaha yang harus gulung tikar. Situasi akibat pandemi virus corona ini harus cepat diatasi. 
ADVERTISEMENT
Menurut dia, para pelaku usaha kecil dan menengah saat ini tak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Pelaku UMKM pun perlu mandiri mengatasi persoalan pandemi ini. 
Salah satunya dilakukan dengan berkolaborasi dengan pelaku usaha lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk melengkapi kelemahan satu sama lain. 
“Sudah banyak pelaku usaha yang gulung tikar, sekarat. Caranya dengan kolaborasi, sehingga kinerjanya dapat lebih efektif dan efisien, dan keduanya mendapatkan win-win solution,” kata Sandi dalam keterangannya, Sabtu (5/9/2020). 
Sandiaga juga menyoroti betapa pentingnya kolaborasi dalam berbisnis. Di antaranya menumbuhkan inovasi, membangun network, memangkas biaya bisnis, dan menyelesaikan masalah.
“Dari kolaborasi juga bisa belajar banyak hal baru dari mitra yang bisa meningkatkan kemampuan usaha kita menyampaikan value,” tegasnya. 
com-Bank BRI yang memiliki komitmen untuk fokus terhadap pemberdayaan UMKM. Foto: dok. BRI
Dia melanjutkan, penting pula untuk pelaku usaha memperhatikan tren konsumen yang sangat dinamis secara cepat . Misalnya, maksimalkan digital marketing untuk menggaungkan kolaborasi. Terakhir, perlu juga me-monitoring dan evaluasi dari kolaborasi yang telah dilakukan. 
ADVERTISEMENT
“Kuncinya kita harus bisa beradaptasi dengan hasil atau outcome dan performa dari kolaborasi untuk menentukan, whether to stop or lanjut,” kata Sandi.
Terkahir, Sandi menegaskan pentingnya berkolaborasi bagi UMKM. Namun menurutnya hal ini tak perlu dilakukan dengan brand besar atau selebriti terkenal.
“Tidak harus dengan brand besar atau selebriti terkenal. Jika ada satu usaha yang memiliki proses produksi yang bagus, ketekunan atau konsistensi dari segi produksi, meski bukan brand besar, maka jangan ragu untuk berkolaborasi,” tuturnya. 
Dalam kesempatan yang sama, Founder Kahmipreneur Kamrussamad menjelaskan, selama pandemi ini sebanyak 300 ribu laporan para pelaku UMKM terdampak COVID-19. Dari survei yang dilakukan LIPI itu, paling banyak pelaku UMKM tersebut mengalami penurunan pendapatan selama pandemi. 
ADVERTISEMENT
Dia pun mengharapkan pemerintah bisa memberikan jalan agar UMKM kembali bergeliat. Dia menjelaskan, pemerintah saat ini telah mendorong bantuan produktif untuk usaha mikro melalui program PEN. 
“Program PEN dengan total nilai sebanyak Rp 123,46 triliun ini fase pengembangan UMKM, selanjutnya, yaitu re-growth, agar bisnis yang dijalankan oleh UMKM itu bisa sustain atau dapat berkelanjutan," pungkasnya.