S&P Naikkan Rating Pelindo III Menjadi BBB-
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pelindo III, Doso Agung, mengatakan rating tersebut menunjukkan Pelindo III sebagai salah satu perusahaan pelabuhan utama di Indonesia. Perseroan juga dianggap mampu mempertahankan marjin yang stabil dan proteksi arus kas yang kuat.
"Rating tersebut mencerminkan potensi dukungan pemerintah pada Pelindo III karena kepentingan strategis dari pelabuhan," kata Doso Agung dalam keterangan tertulis, Senin (3/6).
Menurut Doso Agung, peningkatan rating tersebut juga didukung oleh kondisi ekonomi Indonesia yang secara konsisten lebih baik daripada negara-negara peers dengan tingkat pendapatan yang sama.
"Kenaikan rating S&P merefleksikan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat sehingga diharapkan dapat mendukung ekspansi usaha dan industri pelabuhan. Pelindo III semakin percaya diri karena dipandang memiliki kemampuan yang kuat untuk memenuhi komitmen keuangan dalam jangka panjang " ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Keuangan Pelindo III, Iman Rachman, menambahkan rating didasarkan pada data dan informasi yang diperoleh S&P dari Pelindo III serta laporan keuangan tahun 2018 dan proyeksi tahun 2019.
Hal yang mendasari Pelindo III mendapat kenaikan rating menjadi BBB-, kata dia, adalah potensi dukungan pemerintah terhadap program pengembangan pelabuhan. Mengingat Pelindo III merupakan salah satu pengelola pelabuhan utama di Indonesia.
"Terlebih lagi, 100 persen saham Pelindo III dimiliki oleh pemerintah" katanya.
Sementara itu, rating Stable Outlook diberikan atas dasar kemampuan perusahaan dalam menjaga stabilitas usaha yang dijalankan dan mengelola kas operasional perusahaan secara sehat.
ADVERTISEMENT
"Bukan hanya itu, Pelindo III juga diharapkan mampu meningkatkan rasio keuangan secara bertahap," jelasnya.
Pengelolaan kas operasional yang sehat di Pelindo III juga dibarengi dengan peluang pertumbuhan arus peti kemas yang mencapai 8 persen dan pertumbuhan kunjungan kapal yang secara bobot dalam satuan gross tonnage (GT) naik 10 persen.