Sarinah Mau Disulap Jadi Pusat UMKM, Begini Tanggapan Pedagang

8 Desember 2019 17:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Sarinah. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Logo Sarinah. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pemerintah berencana menjadikan Sarinah sebagai pusat belanja khusus untuk produk-produk UMKM dari seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut, saat ini Sarinah kondisinya telah kalah saing bersaing dengan pusat perbelanjaan besar yang berada di sekitarnya. Karena itu, perlu dilakukan transformasi bisnis, yakni dengan menjadikan Sarinah sebagai 'showroom' UMKM.
Menanggapi hal ini, para pedagang di Sarinah menyambut baik upaya pemerintah untuk mendorong UKM. Mereka pun meminta pemerintah untuk menggencarkan promosi hingga mematangkan branding Sarinah sebagai pusat belanja UMKM yang punya nilai historis.
Situasi di Pusat Belanja Sarinah Thamrin, Minggu (8/12). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Salah seorang pedagang, Dwi, mengatakan bahwa Sarinah selama ini hanya dikenal di kalangan yang terbatas. Sementara, perkembangan bisnis saat ini sudah serba dinamis dan membutuhkan pemasaran yang inovatif.
“Saya udah lama di sini. Dari tahun 2000. Pemasok di sini lebih senang, mereka inginnya memang tetap UMKM (dikembangkan),” kata dia.
ADVERTISEMENT
Pedagang lainnya, Doni (46) menyebut, Sarinah juga perlu dikembangkan dengan nuansa yang lebih memikat. Tujuannya untuk mengenalkan utamanya kepada anak anak muda tentang produk-produk kearifan lokal Indonesia.
“Ya bisa kayak ada acara-acara gitu, ya kalau bisa dikenalkan di wisata-wisata gitu lah, ini kan udah lama Sarinah, dari dulu,” sambungnya.
Situasi di Pusat Belanja Sarinah Thamrin, Minggu (8/12). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Salah seorang pengunjung yang kumparan temui, Ester (40) mengaku telah lebih dari 10 tahun berlangganan belanja di Sarinah untuk membeli oleh-oleh. Ia yang sejak 7 tahun lalu menetap di Perancis itu, nyaris tiap tahun biasa membelikan titipan oleh-oleh khas Indonesia.
“Alasan utama, dekat praktis, dan saya memang suka sekali daerah Sarinah. Saya pribadi suka banget. Kalau rekomendasi teman-teman pas ngobrol sama teman-teman, oh iya di situ aja,” ujar Ester.
ADVERTISEMENT
Perempuan kelahiran Jakarta itu pun berharap, Sarinah bisa dikenalkan lebih luas lagi kepada masyarakat. Utamanya, dengan citra UMKM yang berkualitas. Sebab, pasarnya tak hanya lokal namun juga mancanegara.
Situasi di Pusat Belanja Sarinah Thamrin, Minggu (8/12). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Sarinah resmi didirikan pada 17 Agustus 1962 dengan nama PT Department Store Indonesia, dan resmi membuka pintunya kepada masyarakat pada 15 Agustus 1966.
Pada 10 April 1979, Sarinah kemudian secara resmi berganti nama menjadi PT Sarinah (Persero). Sebagai BUMN, Sarinah digagas oleh Presiden pertama Soekarno untuk mewadahi kegiatan perdagangan ritel dan menjadi roda penggerak ekonomi Indonesia.
Saat ini, Sarinah menjajakan berbagai produk UKM seperti aneka busana batik hingga patung dan segala macam souvenir khas dari berbagai daerah di Indonesia. Harganya pun bervariasi, mulai dari puluhan ribu rupiah hingga puluhan juta rupiah.
ADVERTISEMENT