news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Satgas BLBI Kejar Utang Obligor ke Luar Negeri: Ada yang Ganti Kewarganegaraan!

14 Oktober 2022 16:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban saat melakukan penyitaan aset tanah Trijono Gondokusumo, di Desa Cibodas, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Kamis (16/6/2022). Foto: Satgas BLBI
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban saat melakukan penyitaan aset tanah Trijono Gondokusumo, di Desa Cibodas, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Kamis (16/6/2022). Foto: Satgas BLBI
ADVERTISEMENT
Ketua Satuan Tugas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia atau Satgas BLBI Rionald Silaban menyebut, pemerintah telah mengantongi daftar nama lengkap dengan lokasi para obligor BLBI yang berada di luar negeri, termasuk yang sudah berpindah kewarganegaraan.
ADVERTISEMENT
Rio menegaskan, para obligor tidak akan bisa lari dari tanggung jawabnya kepada negara. Pihaknya akan terus menagih utang meskipun sampai ke luar negeri.
“Kami sedang lihat mana yang sudah beralih kewarganegaraan, saya sudah ada datanya. Masing-masing orang tersebut, kami akan kerja sama dengan otoritas setempat (untuk melakukan penindakan kepada yang bersangkutan),” ujar Rionald dalam Media Briefing bersama DJKN, Jumat (14/10).
Rio menjelaskan, meskipun para obligor BLBI berada di luar negeri atau bahkan pindah kewarganegaraan, mereka tidak akan benar-benar lepas dari Indonesia. Mereka tetap memiliki jejaring bisnis yang sangat besar di Indonesia.
Bahkan, Rio sudah hafal kelakuan obligor yang biasanya akan memindahtangankan harta yang berada di dalam negeri agar tidak terlacak oleh pemerintah. Oleh karena itu, Satgas BLBI gencar melakukan penyitaan aset sembari menagih piutang dari mereka.
ADVERTISEMENT
“Kepentingan mereka terhadap aset di dalam negeri ini besar. Itu yang kami pastikan. Kami akan lebih agresif lagi terhadap aset-aset mereka yang ada di Indonesia,” terang Rio.
"Kita akan bekerja sama dengan otoritas setempat. Kita akan lebih agresif lagi untuk memonitor aset-aset mereka yang ada di Indonesia dan bahkan yang sudah dipindahtangankan," tandasnya.