Satgas BLBI Panggil Bakrie Bersaudara Minggu Lalu, Apa Hasilnya?

21 September 2021 16:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nirwan Bakrie. Foto: ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Nirwan Bakrie. Foto: ANTARA
ADVERTISEMENT
Satgas BLBI sudah mulai memanggil para obligor dan debitur dalam sebulan terakhir. Pemanggilan itu dilakukan terkait kewajiban membayar utang kepada negara.
ADVERTISEMENT
Di antara yang dipanggil, ada nama dua orang adik pengusaha Aburizal Bakrie, yakni Nirwan Dermawan Bakrie dan Indra Usmansyah Bakrie. Keduanya sebelumnya telah diminta untuk menghadap tim satgas di kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan, pada Jumat (17/9).
Keduanya diketahui hadir dengan diwakili Sri Hascaryo yang merupakan orang Bakrie Grup. Lalu apa hasil pertemuan tersebut?
Ketua Harian Satgas BLBI, Rionald Silaban, memberi sinyal bahwa dalam pertemuan tersebut sudah ada langkah lanjutan yang disepakati kedua belah pihak. Kendati begitu, ia masih belum ingin membeberkan lebih lanjut.
"Yang bersangkutan dalam hal ini kuasanya datang dan sudah bicara dengan kita. Sudah ada perkembangan, dan untuk prosesnya saya tidak berkomentar dulu," jelas Rionald dalam virtual conference, Selasa (21/9).
Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban (tengah) dan Anggota Satgas BLBI Cahyo Rahardian (kanan). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Kedua anggota keluarga Bakrie ini, dipanggil terkait PT Usaha Media Tronika. Adapun total dana untuk salah satu perusahaan di bawah bendera Bakrie Grup ini, adalah sebesar Rp 22,6 miliar (Rp 22.677.129.206)
ADVERTISEMENT
"Kita sudah mendapat kabar telah ada langkah yang dilakukan," tuturnya.
Sampai saat ini, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, setidaknya sudah 24 obligor dan debitur yang telah dipanggil terkait hak tagih BLBI.
Dari 24 obligor yang sudah dipanggil, ada yang kooperatif mengakui kewajibannya dan ingin menyelesaikan. "Ada yang hadir dan kemudian mengakui mereka memiliki utang dan kewajiban kepada negara dan menyusun rencana penyelesaian. Mungkin yang paling kooperatif," kata Sri Mulyani.