news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sebanyak 900 Ribu Ton Beras Impor Tahun 2018 Masih Menumpuk di Gudang Bulog

27 Februari 2020 13:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buruh mengangkut beras di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Buruh mengangkut beras di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Beras yang diimpor sejak sekitar dua tahun hingga kini masih menumpuk di gudang Bulog. Adapun periode impor beras itu adalah tahun 2017 dan masuk ke Indonesia pada 14 Februari 2018.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, membenarkan hal itu. Menurut dia Bulog saat itu mengimpor sebanyak 1,8 juta ton dan masih tersisa di gudang hingga saat ini 900 ribu ton.
"Beras eks-impor di seluruh Indonesia itu masih ada 900 ribu ton dari kita impor 1,8 (juta ton). Itu impornya tahun 2017, masuknya secara keseluruhannya 14 Februari 2018," kata Budi Waseso di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (27/2).
Menurut Budi Waseso, kondisi beras sisa impor itu hingga kini yang disimpan dengan baik. Apalagi, kata dia, beras impor itu memiliki kualitas yang baik sehingga tak mudah rusak.
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, meninjau gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten di Kelapa Gading, Kamis (27/2/2020). Foto: Helmi Afandi/kumparan
"Beras impor itu kualitasnya bagus, karena mereka melakukan (perawatan) yang benar, artinya melalui dryer, pengeringan sempurna, proses penggilingannya juga sempurna," katanya.
ADVERTISEMENT
Buwas mengatakan beras sisa impor tersebut bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan para pengusaha industri pangan. Sebab, beras itu akan bisa diolah menjadi tepung beras.
"Masih rata-rata (permintaan), kita tiap hari hanya bisa 5.000 ton. itu untuk seluruh Indonesia," ujarnya.