Sebelum Garuda, Hong Kong Juga Larang Cathay Pacific Terbangi Rute RI

23 Juni 2021 15:36 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Cathay Pacific Airways. Foto: Anthony Wallace/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cathay Pacific Airways. Foto: Anthony Wallace/AFP
ADVERTISEMENT
Sebelum melarang penerbangan Garuda Indonesia, Otoritas Hong Kong telah lebih dahulu melarang sementara maskapai lokalnya, Cathay Pacific untuk menerbangi rute Indonesia - Hong Kong. Larangan terhadap Cathay Pacific berlaku dari 12 Juni hingga 25 Juni 2021.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari RTHK.HK, Rabu (23/6), larangan sementara tersebut dikeluarkan setelah 3 penumpang Cathay Pacific asal Indonesia positif COVID-19 pada Sabtu (12/6). Ketiga penumpang tersebut terinfeksi COVID-19, setelah dilakukan pengetesan setibanya di Bandara Hong Kong. Penumpang yang positif tersebut merupakan para TKW.

Hong Kong Larang Penerbangan Garuda Indonesia per 22 Juni

Otoritas Hong Kong melarang sementara penerbangan maskapai Garuda Indonesia via Jakarta mulai 22 Juni hingga 5 Juli 2021.
Larangan tersebut merujuk pada temuan otoritas setempat atas 4 penumpang Garuda Indonesia GA876 rute Jakarta yang terkonfirmasi positif COVID-19 saat tiba di Bandara Hong Kong pada Minggu (20/6).
Pesawat Garuda Indonesia Boeing 373-800 NG dengan desain masker baru sebagai bagian dari kampanye penggunaan masker di tengah pandemi COVID-19. Foto: ADEK BERRY/AFP
Setelah dilakukan contact tracing terhadap penumpang GA876, terdapat 2 penumpang lagi yang positif COVID-19. Dikutip dari RTHK.HK, Rabu (23/6), 1 dari 2 penumpang tersebut merupakan seorang TKW dan saat ini sedang menjalani karantina di sebuah hotel di daerah Yau Ma Tei.
ADVERTISEMENT
Hingga Selasa, 22 Juni 2021, Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong mencatat adanya 7 kasus COVID-19 baru yang datang dari luar Hong Kong. Di mana, 6 kasus baru datang dari penumpang pesawat Garuda Indonesia GA876.
Sementara itu, China Daily, melaporkan kasus baru tersebut ditemukan pada 6 wanita asal Indonesia dan seorang pria berusia 51 tahun yang tidak disebutkan histori perjalanannya. Mereka sama sekali tidak menunjukkan gejala COVID-19 atau masuk kategori orang tanpa gejala.