Sebelum Menikah, Pahami Dulu Karakter Keuangan Pasanganmu

6 Maret 2019 9:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menikah mengurangi resiko demensia. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Menikah mengurangi resiko demensia. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Ada banyak pertimbangan yang perlu diperhatikan sebelum pasangan memutuskan menikah, di antaranya soal karekter pengelolaan keuangan. Jadi kita tak hanya mempertimbangkan soal perasaan, namun juga pada hal-hal yang berhubungan erat dengan kepribadian.
ADVERTISEMENT
Perencana keuangan yang juga pendiri Mitra Rencana Edukasi (MRE), Mike Rini Sutikno mengatakan pengenalan karakter keuangan pasangan itu bisa diketahui dari kebiasaan-kebiasaan serta proyeksinya soal keuangan di masa depan.
"Ketika masa pacaran misalnya, siapa yang membayar apa. Apa dia yang membayar, apa di kita, atau saling? Apakah harus ada hadiah ketika ada momen-momen spesial? Bentuk perhatiannya seperti apa?" katanya kepada kumparan, Rabu (6/3).
Dari kebiasaan-kebiasaan itu, kata Mike, karakter pengelolaan keuangan yang bisa dikatakan ideal bagi pasangan adalah konsep saling dan tak membebani di salah satu pihak.
Ilustrasi pasangan. Foto: Shutterstock
Di satu sisi, menurutnya satu sama lain juga perlu terbuka dalam membicarakan keuangan. Bukan soal nominal, tapi lebih kepada pandangan serta target ke depan.
ADVERTISEMENT
"Tidak wajib menanyakan berapa jumlah simpanan atau aset uang, tergantung kondisi dan kenyamanan individu juga, tapi bisa mulai dengan memahami kondisi pasangan seperti dia kerjanya apa, bagaimana rencana ke depan, kesiapan finansial pernikahan seperti apa, apa yang menjadi prioritas dalam keuangannya beli rumah dulu atau nabung atau gimana," terang dia.
Mike juga menyarankan, butuh juga menanyakan pasangan soal biaya yang menjadi tanggungannya saat ini hingga nanti ketika menikah.
"Dia harus menanggung keluarga misalnya, berapa jumlah tanggungan, hingga barangkali punya utang atau tanggungannya lainnya perlu saling jujur," ujarnya.
Rencana pasangan soal pengelolaan keuangan ke depan, kata Mike, juga tak boleh diabaikan.
"Apakah keduanya akan bekerja, apa hanya salah satu saja, sampai gajinya nanti mau dipegang masing-masing atau mau dicampur dalam satu ATM, itu tergantung kesepakatan," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh lagi, Mike menegaskan perhitungan terhadap hal-hal tak terduga juga jangan sampai tabu dibicarakan satu sama lain. Seperti, kejadian tak diinginkan perceraian hingga saat salah satu meninggal.
"Makanya masing-masing mesti punya tabungan untuk pegangan, dana darurat, jaminan pensiun, punya asuransi. Intinya, jangan sampai tak mempersiapkan itu dan tidak punya uang sama sekali," jelas Mike.
Semua pemahaman karakter keuangan itu, kata Mike juga harus dibarengi kemampuan secara kapasitas pengetahuan utamanya menyangkut hukum. Tujuannya, sebagai bekal dan antisiasi adanya persoalan di kemudian hari menyoal keuangan.
"Mesti melek hukum," pungkasnya.