Seberapa Tinggi Inklusi Keuangan Indonesia?

17 Oktober 2019 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agen BRIlink Omang bin Jajang Foto: Prili Fitria/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Agen BRIlink Omang bin Jajang Foto: Prili Fitria/kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk menciptakan perekonomian Indonesia yang stabil, pemerintah membuat berbagai macam kebijakan yang diharapkan dapat membawa angin segar terhadap perekonomian Indonesia. Salah satunya cara yang dilakukan pemerintah adalah meluncurkan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) pada 2016 lalu.
ADVERTISEMENT
Peluncuran SNKI ini dilatarbelakangi karena masih rendahnya tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia saat itu. Data survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2016 mencatat tingkat pemahaman keuangan (literasi) masyarakat Indonesia baru mencapai 29,66 persen. Sementara, tingkat penggunaan atau masyarakat yang memiliki akses terhadap layanan dan jasa keuangan (inklusi keuangan) baru mencapai 67,82 persen.
Namun seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi yang sangat pesat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, tahun ini, inklusi keuangan di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dibandingkan negara-negara lain di Asia Pasifik.
Meski belum dapat mencapai target yang telah diharapkan yakni sebesar 75 persen, Data Bank Dunia mencatat, tingkat inklusi keuangan di Indonesia berkembang pesat hingga 49 persen pada tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Menurut estimasi OJK, tingkat inklusi keuangan nasional tahun ini hanya akan mencapai 65 persen. Salah satu faktor yang menjadi kendala dalam mencapai target tersebut adalah dari segi infrastruktur.
Selain sebagai fasilitas, infrastruktur juga dapat mendukung kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat. Sebagai contoh, jalan dapat melancarkan transportasi pengiriman bahan baku sampai ke pabrik kemudian untuk distribusi ke pasar hingga sampai kepada masyarakat.
Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi darat yang memegang peranan penting dalam sektor perhubungan terutama untuk menunjang pertumbuhan inklusi keuangan dan mengembangkan potensi daerah.
Namun sayangnya persoalan keterhubungan di negara Indonesia yang memiliki belasan ribu pulau memang menjadi persoalan tersendiri. Terlebih masih banyak wilayah yang belum menikmati infrastruktur yang sebaik di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT