Sejak Pandemi Pencarian Bahan Kebutuhan Pokok Melalui Online Meningkat 24 Persen

12 Mei 2022 12:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Platform e-commerce Blibli Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Platform e-commerce Blibli Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak 2018 peningkatan belanja online khususnya untuk bahan pokok makanan (online groceries) menurut Chief Marketing Officer (CMO) Blibli Edward Kilian Suwignyo mulai terlihat peningkatannya. Peningkatan tersebut berlangsung ketika pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Data dari Google Trends menunjukkan bahwa penelusuran masyarakat dalam mencari bahan pokok secara online naik 24 persen dari Kuartal I 2021 hingga Kuartal I 2022. Ini disebutkan oleh Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf sejalan dengan laporan 2021 e-Economy SEA yang menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia tumbuh sekitar 52 persen per tahun.
Menurut Randy pandemi COVID-19 telah ciptakan tambahan 21 juta pengguna internet di Indonesia sehingga menurutnya tidak mengherankan jika banyak pengguna turut serta berbelanja bahan pokok secara online.
“Mengingat kemudahan dan kemajuan yang terjadi di berbagai area utama seperti logistik dan manajemen inventaris,” tambah Randy dalam keterangan resmi, Kamis (12/5).
Berdasarkan laporan dari L.E.K Insights pada November 2021 lalu menunjukkan penjualan bahan pokok secara online tumbuh 4 sampai 5 kali lipat dari 2019 hingga 2020.
ADVERTISEMENT
Adapun saat ini, Google Trends mencatat melalui Tab Shopping di Google Search terdapat kenaikan minat penelusuran pada sejumlah bahan pokok selama periode Kuartal I 2021 hingga Kuartal I 2022 yakni, sayur, garam, madu, mie, telur, dan susu.
Ilustrasi belanja di toko online kesehatan. Foto: shutterstock
Selain itu, Edward selaku CMO Blibli ungkapkan bahwa online groceries ini akan jad gebrakan dan support system masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari.
Lanjut Edward, dengan adanya omnichannel groceries sebagai metode belanja sehari-hari masyarakat, maka diharapkan metode tersebut dapat menjadi pengalaman belanja yang baik secara offline dan offline.
“Yang kita lihat ke depannya bukan online apa offline tapi online dan offline, mereka konsumen punya pilihan apakah dikirim ke rumahnya apakah pick up the store tanpa perlu mengantri dan lain-lain,” terangnya dalam Media Briefing Google Online Groceries Insights bersama Blibli, Kamis (12/5).
ADVERTISEMENT