Sejumlah Fakta Kondisi UMKM RI Versi Menkop

6 November 2019 8:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-UMKM Binaan Pertamina Raup Penjualan Rp 7 Miliar di TEI Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
com-UMKM Binaan Pertamina Raup Penjualan Rp 7 Miliar di TEI Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki membeberkan rencana kerja hingga kondisi UMKM dan koperasi yang ada di Indonesia. Teten menilai, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam 5 tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
Teten menginginkan, UMKM Indonesia bisa bersaing di pasar dunia. Langkah-langkah harus disiapkan sebelum menuju ke sana.
Lalu, fakta apa saja yang disoroti Teten mengenai kondisi koperasi dan UMKM di Indonesia?
Ilustrasi UMKM Binaan BRI Foto: Dok. BRI
UMKM Belum Berjaya di Kampung Sendiri
Sebelum jauh-jauh bermimpi menaklukkan pasar dunia, Teten mengakui harus ada perbaikan yang dilakukan di dalam negeri untuk UMKM. Sebab, Teten merasa, UMKM di Indonesia belum maksimal kinerjanya di dalam negeri.
“Nah UMKM kita meskipun banyak saya kira, tapi pertama saya kira UMKM kita belum berjaya lah di kampungnya sendiri. Jadi kita harus segera mengembalikan bagaimana UMKM kita mendominasi pasar domestik,” kata Teten di Kantor Kementerian Koperasi, Jakarta, Selasa (5/11).
Melihat keadaan tersebut, Teten merasa, banyak hal yang harus dilakukan selama 5 tahun ke depan. Salah satunya bermitra dengan perusahaan besar sampai peningkatan kualitas produksi UMKM Indonesia.
ADVERTISEMENT
Teten mengungkapkan, pihaknya bakal fokus menjalankan arahan Presiden Jokowi khususnya menjadikan sektor produksi untuk ekspor. Ia menuturkan, sudah ada produk-produk atau sektor yang sebenarnya sudah bisa bersaing di pasar dunia seperti perikanan, hasil laut, sampai mebel.
Madu murni yang dijual di Bazar UMKM di Stasiun LRT Velodrome Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Bakal Gandeng Gojek, Tokopedia sampai Bukalapak
Teten tidak ingin menjadikan UMKM Indonesia mendunia sebagai rencana saja. Ia mengaku sudah menghubungi dan bertemu perwakilan dari startup besar di Indonesia seperti Gojek, Tokopedia, sampai Bukalapak.
“Kami akan kerja sama dengan perusahaan aplikasi yang menjual barang secara online. Jadi go online, digitalisasi menjadi prioritas. Bukan baru tapi harus ada akselerasinya,” kata Teten.
Selain itu, Teten mengatakan, sudah mendapatkan dukungan termasuk dari Telkom dalam digitalisasi tersebut. Menurutnya, banyak produk UMKM yang layak dipasarkan di luar negeri.
Produk UMKM Asal Lhokseumawe, Aceh Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Minta Koperasi Manfaatkan Kecanggihan Teknologi
ADVERTISEMENT
Perkembangan financial technology (fintech) menjadi perhatian dari Teten Masduki. Teten mengatakan, kecanggihan teknologi harus diadopsi juga oleh koperasi di Indonesia. Menurutnya, jika tidak mengikuti perkembangan teknologi, bisa-bisa koperasi bakal ditinggalkan masyarakat.
“Misal simpan pinjam enggak gunakan teknologi kalah sama fintech,” kata Teten di Kantor Kemenkop, Jakarta, Selasa (5/11).
Teten mengakui, dengan teknologi bisa membuat pembayaran bisa semakin cepat dan sederhana. Untuk itu, Teten bertekad membuat modernisasi koperasi dengan memanfaatkan teknologi. Apalagi melihat kecepatan bekerja dari pembiayaan menggunakan aplikasi.
Meski begitu, Teten tidak menampik ada perbedaan mengelola koperasi dengan perusahaan. Sebab, koperasi bukan milik satu orang saja. Namun, ia menegaskan, harus tetap ada langkah baru dalam menjalankan koperasi yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Ia juga memastikan akan memperhatikan produk-produk yang ada di koperasi.
Produk unggulan UMKM Foto: ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan
Siapkan 5 Langkah Agar UMKM Mendunia
ADVERTISEMENT
Teten memastikan, pihaknya bertekad membuat produk koperasi dan UKM bisa masuk pasar global atau mendunia. Menurutnya, target itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo selain peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Untuk mencapai rencana tersebut, Teten mengungkapkan, ada 5 langkah yang sudah disiapkan. Pertama, memperbesar pasar produk dan jasa UMKM. Langkah kedua, meningkatkan daya saing dan kapasitas produk.
Sementara yang ketiga, dukungan terhadap pembiayaan dan investasi. Keempat, pengembangan kapasitas manajemen dan usaha.
“Kelima UMKM juga harus punya kesempatan kemudahan berusaha. Harus ada keadilan juga bagi UMKM. Jadi berbagai regulasi yang menghambat kita diperintahkan juga membuat omnibus law. Perlindungan hukum misal hak cipta kita juga koordinasi dengan Kemenkumham,” ungkap Teten.
ADVERTISEMENT