Sektor Energi Rawan Kecelakaan, Peran HSSE Harus Diperketat Lagi

21 Maret 2023 16:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM Rida Mulyana di JCC Senayan, Selasa (21/3/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM Rida Mulyana di JCC Senayan, Selasa (21/3/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kementerian ESDM menyelenggarakan High Level Human Capital Summit di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada Selasa (21/3). Kegiatan ini mendorong badan usaha maupun badan usaha tetap dalam menerapkan net zero emission (NZE) di lingkungan termasuk kesiapan SDM, serta penandatanganan deklarasi untuk mendukung pengembangan human capital menuju NZE.
ADVERTISEMENT
Dalam forum ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM Rida Mulyana meminta para pelaku industri energi agar punya perhatian penuh pada aktivitas perusahaan. Sebab punya risiko besar seperti kecelakaan terhadap keselamatan pekerja.
“Akhir-akhir ini tolong perhatikan dan tempatkan prioritas utama karena kita sadari, bahwa kegiatan dan usaha bisnis atau usaha di sektor ESDM kita yakini dan sepakati yang high risk, artinya bersinggung risiko baik risiko pekerjaan pegawai sendiri maupun masyarakat sekitar," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian ESDM Rida Mulyana di JCC Senayan, Selasa (21/3).
Selain kemampuan dan keahlian SDM dalam bidang teknologi energi baru terbarukan (renewable energy) ditingkatkan, Rida meminta peranan Health Safety Security and Environment (HSSE) diperketat lagi.
“HSSE buat kami di pemerintah ingin menjadi budaya di semua level manajemen baik badan usaha di semua level manajemen, baik badan usaha jauhnya di birokrasi. Safety first itu yang harus mengemuka, yang pastinya memerlukan capital yang besar. Itu keniscayaan daripada kita selalu menjadi pemadam kebakaran, selalu bereaksi,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sekjen Kementerian ESDM itu juga menyinggung nasib pekerja di sektor pertambangan seiring adanya transisi energi. Pemerintah akan menyiapkan desain penempatan pekerja tersebut secara sinergis dan kolaboratif.
Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai. Foto: Dok. Pertamina
“Kalau transisi energi terjadi, bagaimana kondisi nasib rekan rekan kita di pertambangan? Harus disiapkan transformasi alihkan pekerjaan di sub sektor pertambangan dan sub sektor energi dan sub sektor lainnya. Perlu didesain, penyusunan dilakukan secara sinergis dan kolaboratif. Dua keyword itu adalah satu keniscayaan," pungkasnya.
Kegiatan yang berlangsung selama satu hari ini antara lain adalah summit, pameran, serta lunch talk dan business matching. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 1.000 undangan yang berasal dari unsur pemerintahan, badan usaha, organisasi internasional, akademisi, serta perwakilan dari negara sahabat.
ADVERTISEMENT
Melalui summit ini, para panelis dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai Implementation Strategy to Align Net Zero Company. pengembangan inovasi teknologi untuk mencapai target Net Zero, Scale Acceleration of Net Zero Action, Scaling up Human Resource Skill & Competencies in Accelerating Energy Summit.