Sektor Industri Masih Hadapi Tantangan di 2022: Logistik hingga Pajak Karbon

17 November 2021 19:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kawasan industri. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kawasan industri. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sektor industri dinilai akan pulih secara bertahap sejalan dengan perbaikan ekonomi global dan domestik. President Economist PermataBank Josua Pardede mengatakan, penurunan jumlah kasus baru COVID-19 di seluruh wilayah dan pelonggaran pembatasan mobilitas menjadi pendorong utama meningkatnya permintaan produk industri.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, permintaan produk industri akan lebih baik tahun depan. Namun Josua mengatakan, ada beberapa tantangan yang masih harus dihadapi sektor industri seiring dengan pemulihan ekonomi di tahun depan.
“Kami melihat ada beberapa tantangan yang harus dihadapi sektor industri seiring dengan membaiknya perekonomian,” ujar Josua dalam PermataBank Economic Outlook 2022, Rabu (17/11).
Pertama yaitu adanya tappering off di Amerika Serikat (AS) serta kemungkinan kenaikan suku bunga pada tahun 2022 di negara tersebut. Menurut Josua kenaikan suku bunga berpotensi akan memperkuat nilai tukar dolar AS.
“USD yang kuat akan menekan kinerja industri yang mengandalkan bahan baku impor sementara produknya ditujukan untuk pasar domestik,” ujarnya. Selain itu kenaikan suku bunga juga berpotensi meningkatkan beban keuangan industri.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, harga bahan baku dan energi secara global sedang dalam tren meningkat. Hal ini akan berdampak pada biaya produksi industri yang juga akan turut meningkat.
Kondisi ini bak pedang bermata dua. Sebab industri bisa saja membebankan kenaikan harga bahan baku dengan menaikkan harga jual sehingga konsumen ikut menanggung beban tersebut. Namun kebijakan itu bisa berujung pada inflasi.
Di sisi lain, kondisi pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19, kemampuan konsumen menyerap kenaikan harga juga akan terbatas.
Tantangan kedua yaitu kondisi rantai pasokan global yang saat ini tengah memanas. Menurut Josua, masalah logistik yang disebabkan karena minimnya ketersediaan kontainer ini akan menghambat aliran bahan baku ke seluruh dunia.
“Selain itu, isu semikonduktor yang menjadi bahan baku industri besar dunia, khususnya otomotif dan elektronika, juga dapat menghambat laju peningkatan output industri pengolahan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain penerapan pajak karbon pada tahun 2022 juga diramal dapat meningkatkan biaya produksi industri. “Selain itu, efek pajak karbon terhadap industri akan semakin buruk jika negara lain belum sepenuhnya menerapkan pajak karbon ini karena biaya produksi kita akan meningkat dibandingkan dengan negara lain,” ujarnya.