Selain Bukalapak, Mandiri Sekuritas Ungkap Ada 2 Perusahaan yang Akan IPO

21 Juli 2021 15:04 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan saham melalui layar di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta.  Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan saham melalui layar di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Mandiri Sekuritas menyebut di semester II 2021, pasar saham masih akan ramai dengan kehadiran perusahaan yang bakal go public. Selain Bukalapak yang dijadwalkan Initial Public Offering/IPO) Agustus 2021, rencananya bakal ada dua perusahaan jumbo yang menyusul.
ADVERTISEMENT
Plt. Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Silva Halim, mengatakan dua emiten yang berencana IPO ini berasal dari swasta dan BUMN. Namun, dia memastikan bukan dari perusahaan teknologi.
"Emiten yang IPO ada dua, dari swasta dan BUMN. Size-nya belum bisa kami sampaikan detail, tapi ini IPO besar, jadi jumlahnya bukan kecil," kata dia dalam paparan kinerja Mandiri Sekuritas semester I 2021, Rabu (21/7).
Silva menyebut perusahaan jumbo yang berencana IPO ini berasal dari berbagai macam sektor, mulai dari consumer, telekomunikasi, dan bisa juga energi. Namun, dia mengaku belum tahu pasti waktu pelaksanaan IPO dua perusahaan tersebut, bisa jadi di semester II 2021 atau Januari 2022.
Ilustrasi pergerakan saham melalui layar di kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Dia juga belum bisa menyebut perusahaan mana saja. Namun, berdasarkan catatan kumparan, Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury pernah menyebut ada dua dua anak usaha yang direncanakan IPO tahun ini di bidang energi terbarukan dan teknologi.
ADVERTISEMENT
Untuk bidang energi terbarukan, kemungkinan besar adalah anak usaha Pertamina, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy menyusul rencana dibentuknya holding BUMN geothermal (panas bumi).
"Memang kami harapkan dengan listing saham-saham teknologi dan IPO saham perusahaan yang cukup besar akan bantu menarik minat investor asing di Indonesia. Seperti kita tahu investor asing ini sebelumnya tidak improve dari pasar saham di Indonesia," ujar dia.