Selain Gula, PTPN III Akan Merger Anak Usaha Lainnya

21 Juni 2021 14:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pabrik gula Foto: Bernd Muller/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pabrik gula Foto: Bernd Muller/Pixabay
ADVERTISEMENT
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebagai induk Holding PTPN Group berencana merger anak usaha berdasarkan komoditas. Saat ini, perseroan akan menggabungkan 7 anak usaha dalam satu entitas bernama SugarCo untuk mengurus bisnis produksi dan penjualan gula.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PTPN III, Mohammad Abdul Ghani mengatakan tidak hanya gula, perusahaan juga akan merger PTPN untuk produksi komoditas perkebunan lainnya.
"Sisanya kita akan tata ulang lagi. Mungkin tinggal tembakau dan edamame kecil, mungkin akan regrouping lagi, merger lagi," katanya dalam rapat dengar pendapat Komisi VI DPR RI, Senin (21/6).
Ghani menjelaskan, rencana merger ini bagian dari restrukturisasi perusahaan agar PTPN Group bisa bersaing dengan produsen komoditas perkebunan lainnya. Dengan begitu, mimpi Indonesia bisa swasembada pangan pada 2025 bisa diwujudkan.
PTPN Group menjadi salah satu BUMN yang belum lama ini melakukan restrukturisasi besar-besaran karena perusahaan menanggung utang besar. Nilai restrukturisasi utang yang berhasil diperpanjang mencapai Rp 41 triliun pada April lalu dari belasan bank di dalam dan luar negeri.
Ilustrasi PTPN III. Foto: Facebook/PT Perkebunan Nusantara III - Persero
Adapun ketujuh anak usaha yang digabung dalam PT SugarCo adalah PTPN II, PTPN VII (PT BCN), PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII (PT IGG), dan PTPN XIV.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, rencana pembentukan SugarCo diawali dengan spin-off aset pabrik gula secara utang kepada PT SugarCo. Perusahaan menggandeng Lembaga Pengelola Investasi (LPI) untuk mencari investor asing di dalam SugarCo. Targetnya selesai tahun ini.
"Kondisi saat ini, terus terang kita enggak punya kemampuan untuk memperbaiki, terutama di on farm-nya. Target ke depan, SugarCo butuh paling tidak Rp 23 triliun dengan rencana bangun 5 PG (pabrik gula) baru dan 1 PG direvatilisasi," ujar Ghani.
Ghani menyebut sejak adanya restrukturisasi di organisasi PTPN Group, membuahkan kemajuan. Sampai dengan Mei 2021 secara year on year (yoy), penjualan perusahaan naik dari Rp 12,4 triliun menjadi Rp 17,08 triliun secara konsolidasi.
Laba kotor per Mei 2021 yoy naik dari Rp 3,2 triliun menjadi Rp 6,1 triliun. Di bulan yang sama, perusahaan juga berhasil mencatatkan laba setelah pajak Rp 1,1 triliun, padahal periode Mei 2020 rugi Rp 800 miliar. Begitupun EBITDA naik pada Mei 2021 yoy dari Rp 1,9 triliun menjadi Rp 4,3 triliun.
ADVERTISEMENT
"Jadi di semester II ini kami akan kenceng lagi dalam transformasi ini," terangnya.