Selama Masih PSBB, Chatib Basri Nilai Perusahaan Akan Sulit Berekspansi

13 Oktober 2020 12:19 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
M. Chatib Basri Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
M. Chatib Basri Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ekonom Chatib Basri menyebut perusahaan akan sulit berekspansi selama Pembatasan Sosial Skala Besar atau PSBB dilakukan.
ADVERTISEMENT
Dia mencontohkan, pada restoran atau mal, jumlah pengunjung dibatasi hanya maksimal 50 persen. Sementara biaya sewa tetap jalan seperti biasa saat PSBB.
“Kalau buka usaha, rent enggak peduli orang yang datang 50 atau 100 persen, bayar sewa sama. Itu fix cost yang datang hanya 50 persen, artinya company enggak bisa mencapai skala ekonomis,” ujar Chatib dalam webinar bincang APBN 2021, Selasa (13/10).
Mantan Menteri Keuangan itu menjelaskan, perusahaan yang sulit mencapai nilai ekonomis itu sebenarnya masih bisa bertahan. Namun ini akan membuat perusahaan seperti ‘zombie.’
Company jadi company zombie. Dia kerja untuk bank, hanya bayar utang. Ini membuat orang tidak berminat berekspansi usaha,” katanya.
Ilustrasi pabrik tekstil. Foto: Getty Images
“Ngapain tambah investasi baru, kalau yang ada underutilize?” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Chatib Basri juga menuturkan, pembukaan wilayah berdampak positif pada ekonomi. Meskipun hal ini hanya berlangsung dalam jangka waktu pendek.
Salah satunya dapat terlihat pada indeks manufaktur Indonesia (PMI) yang naik ke level 50,8 pada Agustus 2020. Namun pada September 2020 kembali turun ke 47,2.
“Ini konsisten dengan leading indikator yang saya bilang, walau Juli naik, tapi kemudian flat. Betul indicator rebound, tapi short lift,” katanya.
“Pemulihan ekonomi tidak bisa berbentuk V, maka kemungkinan apakah L apakah U atau W atau seperti lambang Nike, ini yang akan menentukan postur fiskal cocok atau enggak,” tambahnya.