Selama Pandemi, Transaksi Jual Beli Emas di E-commerce Melonjak

1 Agustus 2020 12:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harga emas per batang. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Harga emas per batang. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga emas mengalami peningkatan sejak Maret 2020 atau sejak pandemi COVID-19 mewabah. Hal ini terjadi karena masyarakat mengalihkan investasinya pada aset yang aman.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut juga terlihat pada transaksi emas yang di e-commerce. Di Tokopedia misalnya, selama pandemi transaksi emas di ecommerce tersebut naik puluhan kali lipat.
“Sejak Januari 2019 hingga Juni 2020, transaksi Tokopedia Emas bertumbuh hingga hampir 30 kali lipat,” ungkap External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya kepada kumparan, Sabtu (1/8).
Menurut Ekhel, kenaikan ini didorong oleh sejumlah nilai tambah yang dimiliki Tokopedia Emas antara lain aman karena seluruh transaksi diawasi oleh OJK, mudah karena bisa dilakukan hanya lewat genggaman tangan dan sangat terjangkau karena bisa dimulai hanya dengan Rp 5.000. Menurut Ekhel, Tokopedia Emas juga sudah memenuhi prinsip-prinsip syariah melalui kerja sama dengan Pegadaian.
Ilustrasi Emas Antam. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Dengan melihat tren saat ini, Ekhel mengatakan bahwa pihaknya melihat potensi investasi emas masih sangat besar. “Emas masih menjadi salah satu pilihan investasi yang relatif aman untuk dijalankan dalam jangka panjang, termasuk di tengah pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu menurutnya, emas juga relatif menguntungkan karena harganya yang cenderung terus meningkat, sehingga alternatif investasi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, baik dari sisi nasabah maupun dana kelolaan guna meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
“Tokopedia akan terus menghadirkan berbagai kemudahan dan nilai tambah lainnya dengan harapan dapat terus memberikan solusi investasi inklusif dan terjangkau, demi mendorong masyarakat Indonesia memiliki literasi serta manajemen keuangan yang lebih baik,” ujarnya.
Tren kenaikan transaksi emas juga terjadi di Bukalapak melalui fiturnya, Buka Emas.
“Kami sangat optimis pada pertumbuhan tahun ini dan mencatat tren kenaikan jumlah nominal pembelian emas,” AVP Investment & Financing Solutions Bukalapak Dhinda Arisyiya. Sayangnya Dhinda masih enggan merinci jumlah transaksi emas yang terjadi selama pandemi COVID-19 ini.
ADVERTISEMENT
Namun menurut Dhinda, tren kenaikan transaksi emas tersebut dipengaruhi oleh kondisi pandemi yang mendorong masyarakat mencari instrumen investasi yang aman. “Nasabah cenderung mencari instrumen investasi yang bersifat safe-haven atau lindung nilai seperti emas,” tandasnya.
Seperti diketahui harga emas terus merangkak naik secara perlahan. Pada perdagangan Selasa (28/7), harga emas Antam ini naik Rp 8.000 menjadi Rp 997.000 per gram. Harga tersebut belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika ditambah pajak maka pada hari itu emas Antam kembali pecah rekor, tembus Rp 1 juta per gram atau tepatnya Rp 1.005.000 per gram.
Hari ini, berdasarkan situs perdagangan Logam Mulia, Sabtu (1/8), harga emas pada naik Rp 12.000 menjadi Rp 1.028.000 per gram. Harga ini juga belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika dihitung dengan PPh 22 maka harga emas hari Rp 1.037.000 per gram.
ADVERTISEMENT