Selama Sepekan, Transaksi Harian Bursa Saham RI Anjlok 7,82 Persen

19 September 2020 13:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3) Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3) Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Sepekan lalu pada periode 14 September hingga 18 September 2020, Bursa Saham Indonesia memperlihatkan pergerakan yang variatif namun masih menunjukkan data yang positif. Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan ditutup positif atau mengalami peningkatan sebesar 0,85 persen yaitu pada level 5.059,223 dari level 5.016,712 pada pekan lalu.
ADVERTISEMENT
“Senada dengan IHSG, kapitalisasi pasar bursa pada pekan ini turut mengalami peningkatan sebesar 0,87 persen menjadi Rp 5.878,495 triliun dari Rp 5.827,724 triliun pada pekan lalu,” ujar Yulianto dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Sabtu (19/9).
Rata-rata volume transaksi selama sepekan juga meningkat menjadi sebesar 11,482 miliar saham atau naik 2,02 persen dibandingkan pada penutupan pekan sebelumnya yaitu sebesar 11,255 miliar saham. Sayangnya rata-rata nilai transaksi harian Bursa turun 7,82 persen menjadi Rp 8,121 triliun dari Rp 8,810 triliun sepekan sebelumnya. Rata-rata frekuensi saham harian juga menurun 13,43 persen menjadi 617,256 ribu kali transaksi dari pekan sebelumnya yang tercatat sebesar 712,986 ribu kali transaksi.
Petugas kebersihan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Sementara itu, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 998,56 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2020 mencatatkan jual bersih sebesar Rp 39,669 triliun. Selama sepekan terdapat dua Obligasi Berkelanjutan (Obligasi) dan satu Sukuk Ijarah Berkelanjutan (Sukuk) yang resmi dicatatkan di BEI.
ADVERTISEMENT
Diawali pada Senin (14/9), PT Global Mediacom Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Global Mediacom Tahap I Tahun 2020 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Global Mediacom Tahap I Tahun 2020. Obligasi dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp 700.000.000.000, sedangkan Sukuk dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp 300.000.000.000. PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan pemeringkatan idA (Single A) untuk Obligasi dan idA(sy) (Single A Syariah) untuk Sukuk. PT Bank Bukopin Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
Kemudian pada Kamis (17/9) PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Indah Kiat Pulp & Paper Tahap II Tahun 2020. Obligasi dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp 1.800.000.000.000. PEFINDO memberikan peringkat idA+ (Single A+) dan PT Bank Bukopin Tbk kembali menjadi Wali Amanat dalam emisi ini. Total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2020 adalah 79 emisi dari 53 Perusahaan Tercatat senilai Rp 62,18 triliun.
ADVERTISEMENT
Adapun total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 463 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 439,18 triliun dan USD 47,5 juta, diterbitkan oleh 127 Perusahaan Tercatat. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 108 seri dengan nilai nominal Rp 3.319,83 triliun dan USD 400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp 7,59 triliun.