Sembari Tunggu Vaksin Jadi, Ini yang Dilakukan Kementan untuk Berantas Wabah PMK

11 Mei 2022 17:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawanan ternak sapi yang terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) berkumpul untuk disuntik vaksin di pasar hewan Desa Sibreh, Kecamatan Sibreh, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (11/5/2022). Foto: Ampelsa/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kawanan ternak sapi yang terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) berkumpul untuk disuntik vaksin di pasar hewan Desa Sibreh, Kecamatan Sibreh, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (11/5/2022). Foto: Ampelsa/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian atau Kementan sedang menyiapkan vaksin untuk memberantas wabah Penyakit Mulut Kuku (PMK) yang saat ini melanda di Jatim dan Aceh. Namun, pembuatan vaksin tersebut tidak bisa selesai dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan sembari menunggu vaksin PMk buatan sendiri selesai, rencananya Kementan bakal mengimpor vaksin.
“Vaksin ini membutuhkan waktu. Oleh karena itu dalam 14 hari Pak Dirjen (PKH Kementan) akan kita tugaskan menghadirkan vaksin impor, jumlahnya tidak banyak hanya untuk menunggu kehadiran vaksin yang ada,” kata Syahrul saat konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta, Rabu (11/5).
Syahrul mengatakan pihaknya juga tidak berdiam diri menunggu vaksin PMK impor datang. Ia mengungkapkan Kementan saat ini sudah menyebarkan obat-obat yang sesuai untuk mengobati sapi terinfeksi PMK.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kedua dari kiri) meninjau sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku di Desa Sembung, Gresik, Jawa Timur, Selasa (10/5/2022). Foto: Rizal Hanafi/Antara Foto
“(Dengan) Daerah-daerah kita sudah sepakat agar penyuntikan vitamin dan obat, antibiotik dan obat terkait langsung ke penguatan imun akan diturunkan oleh Pak Dirjen kepada semua kabupaten, provinsi sesuai kebutuhan dan kemampuan sambil menunggu vaksin yang ada,” ujar Syahrul.
ADVERTISEMENT
Syahrul merasa obat atau vitamin yang diberikan Kementan sejauh ini efektif mengatasi wabah PMK. Ia berharap PMK tidak mematikan. Namun, kata Syahrul, kewaspadaan harus terus ditingkatkan dalam menghadapi wabah tersebut.
Pihaknya pun saat ini sedang menyiapkan vaksin untuk memberantas wabah Penyakit Mulut Kuku (PMK) yang saat ini melanda di Jatim dan Aceh. Namun, pembuatan vaksin tersebut tidak bisa selesai dalam waktu dekat.
“Vaksin ini membutuhkan waktu. Oleh karena itu dalam 14 hari Pak Dirjen (PKH Kementan) akan kita tugaskan menghadirkan vaksin impor, jumlahnya tidak banyak hanya untuk menunggu kehadiran vaksin yang ada,” katanya.